Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag Sri Ilham Lubis mengatakan ada sejumlah upaya yang dilakukan pihaknya berkaitan dengan penyajian hidangan. Secara kuantitatif, ada penambahan makanan untuk jemaah haji selama di Mekah selama 40 kali dari sebelumnya 25 kali.
"Sedangkan secara kualitas, ada penyempurnaan menu, baik itu di Mekah maupun di Madinah," tutur Sri dalam pembekalan petugas haji Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Senin (28/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, lanjut Sri, bumbu asal Indonesia secara khusus dikirim ke Arab Saudi. Bukan hanya bumbu masak, kopi dari Indonesia juga didatangkan ke Arab Saudi untuk mengobati kerinduan jemaah akan cita rasa kopi Tanah Air.
"Untuk bumbu masak dari Indonesia, kami bekerja sama dengan KJRI melalui importir yang ada di Arab Saudi untuk mendatangkan bumbu dari Indonesia," tutur Sri.
Tak hanya itu, Sri mengatakan, jemaah haji Indonesia di Arab Saudi juga akan mendapatkan menu ikan patin. Nantinya bisa diolah menjadi pindang, pepes, dan gulai.
"Ikan ini diekspor langsung dari Indonesia sebagai bagian dari pelayanan jasa katering agar jemaah tidak jenuh," tutur Sri.
Sri mengatakan ekspor ikan patin itu merupakan bagian dari upaya memberi kenyamanan kepada jemaah haji dari aspek kuliner. Minuman dengan cita rasa Indonesia juga bakal disediakan bagi jemaah nantinya.
"Selain itu, jemaah juga akan mendapatkan makanan-minuman yang memiliki cita rasa khas Indonesia," ujarnya lagi.
Ikan patin dipilih, menurutnya, karena termasuk jenis ikan tawar yang digemari banyak orang Indonesia karena memiliki tekstur daging yang lembut. Menurut dia, penyajian hidangan ikan patin tidak bisa dilakukan dengan sembarangan karena, jika salah cara memasaknya, tidak akan menghasilkan olahan yang baik.
Karena itu, menurut Sri Ilham, Indonesia akan mendatangkan koki ahli ataupun ahli boga yang memiliki pengetahuan pengolahan ikan patin untuk mendampingi koki di Arab Saudi. (fjp/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini