"P3JH ini adalah para petugas pelayanan umum, namun memiliki kemampuan medis," ujar Direktur Bina Haji Kemenag Khoirizi H Dasir saat memberikan materi dalam Pelatihan PPIH Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin (28/5/2018).
Tim P3JH disiapkan untuk mengisi titik kosong yang selama ini kurang terlayani secara maksimal karena keterbatasan para petugas pelayanan umum dan atau pelayanan kesehatan, khususnya pada masa puncak haji, Arafah-Mina-Muzdalifah (Armina).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perpaduan tim gerak cepat (TGC) Kemenkes, P3JH, dan petugas perlindungan jemaah (Linjam) dalam satu kekuatan diharapkan dapat menjawab tantangan. Dengan begitu, kehadiran negara melalui petugas yang siap melayani jemaah akan lebih dirasakan," terangnya.
Baca juga: 5 Hal Baru dalam Pelayanan Haji 2018 |
"Mereka ditugaskan mengantar jemaah yang dilanda kelelahan saat akan kembali dari Jamarat ke pemondokan di Mina," tandasnya.
Tim ini berisikan perpaduan dokter, TNI/Polri, dan unsur fakultas kedokteran kampus.
"Terdiri dari 20-an petugas yang berasal dari rumah sakit haji, universitas Islam negeri yang memiliki prodi kedokteran, serta rumah sakit TNI/POLRI yang ditetapkan langsung oleh Kementerian Agama berdasarkan persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan," tutur Khoirizi. (fjp/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini