Hanura: Takjil #2019GantiPresiden Lupakan Pahala, Mengejar Dusta

Hanura: Takjil #2019GantiPresiden Lupakan Pahala, Mengejar Dusta

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Jumat, 25 Mei 2018 15:55 WIB
Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah Zubir (Foto: dok. pribadi)
Jakarta - Hanura mengkritik pembagian takjil berbumbu #2019GantiPresiden. Menurut Hanura, acara bagi-bagi takjil itu melupakan pahala dan terkesan mengejar dusta.

"Takjil politik namanya, melupakan pahala mengejar dusta," ujar Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah Zubir kepada wartawan, Jumat (25/5/2018).

Menurut Inas, takjil seharusnya diberikan karena niat beribadah. Pembagian takjil dengan rasa politik, disebut Inas, jauh dari niat itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Memberikan takjil seharusnya karena Allah SWT semata, bukan menghasut masyarakat," ucapnya.

Apakah Inas memandang takjil #2019GantiPresiden ini berdampak pada kemungkinan kekalahan Joko Widodo di 2019?

"Mosok rakyat Indonesia dianggap bodoh dan miskin sih? Hanya karena takjil, kaus, dan lain-lain harus menggadaikan idealismenya?" sebutnya.

Sebelumnya, relawan Komunitas Relawan Sadar Indonesia (Korsa) membagikan 300 takjil gratis dengan tema #2019GantiPresiden pada Kamis (24/5) di depan pintu masuk masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat. Dalam takjil itu disematkan tulisan #2019GantiPresiden.

Ketua Korsa Amirullah Hidayat mengatakan sebetulnya Korsa sudah lama terbentuk sebagai relawan pendukung Jokowi. Saat ini Korsa berpaling karena, menurutnya, Jokowi telah mengkhianati Nawacita dan harus diganti.

"Korsa ini komunitas relawan Jokowi yang 2014 dulu pendukung Jokowi akhirnya keluar dari pendukung Jokowi karena Jokowi mengkhianati Nawacita. Sebagai tanggung jawab moral, bagaimana kita mengalahkan Jokowi di 2019 itu yang kita lakukan sekarang," kata Amirullah kepada wartawan di Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/5). (gbr/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads