Salah satunya adalah keberadaan pabrik pembuatan sajadah khas Jepang di kota Tokyo. Sudah 38 tahun pabrik ini berjalan. Awalnya, pabrik ini hanya memproduksi baju untuk biksu. Namun sejak dua tahun lalu, pabrik ini mulai memproduksi sajadah.
Pemilik maupun pekerja di pabrik bernama Kaji Kinran ini, tidak ada yang beragama Islam. Tapi mereka memberikan perhatian tersendiri bagi para pendatang muslim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sehari, satu pengrajin hanya bisa menghasilkan lima sajadah demi menjaga kualitas. Desainnya pun berbeda dengan sajadah kebanyakan karena menggunakan corak alam khas Jepang seperti bunga sakura dan perpaduan empat musim yang ada di Jepang.
![]() |
Seperti jumlah musimnya pula, sajadah Kinran terdiri dari empat jenis. Masing-masing memiliki arti semangat, kesejahteraan, umur panjang, dan keberuntungan. Harga yang dibandrol berkisar dari 71 ribu sampai 88 ribu yen atau jika dirupiahkan mencapai Rp 10 juta.
Mualaf yang Mengenal Islam dari Indonesia
Dalam perjalanan ini, tim Jazirah Islam kembali dipertemukan dengan seorang mualaf asli Jepang, Tomoya Takada. Lagi-lagi, Indonesia yang mengantarkan kisah keislaman pada pemuda ini.
"Pada 2012, saya ke Indonesia untuk pertama kali. Waktu itu saya pergi sendiri. Sebelum ke sana, saya sama sekali tidak tahu apa itu Islam, agama Islam, maupun muslim. Tapi orang-orang Indonesia sangat ringan tangan. Mereka dengan cepat menyumbang uang, makanan. Saya terkejut. Sejak saat itu saya mulai mempelajari Islam," kenangnya.
![]() |
Mempelajari Islam, diakui Tomoya membuat dirinya berpikir mengenai asal usul dirinya. Dia mulai mempertanyakan, sebelum dilahirkan ke Bumi, dirinya berada di mana, lalu setelah meninggal, akan pergi ke mana. Pikiran tersebut terus mengganggunya.
![]() |
Setelah memeluk Islam, Tomoya merasa terlahir kembali. Baginya, dulu hidup terasa hampa. Apalagi mengingat tabiatnya yang temperamental, seringkali membuatnya gelisah tak karuan. Namun sedikit demi sedikit, kebiasaan buruknya terkikis. Basuhan air wudhu dan gerakan salat, mampu meredam amarahnya.
Hingga kini, Tomoya terus memperkaya ilmu keislamannya. Ia pun aktif memberikan khotbah di salah satu masjid di kotanya. Ia bercita-cita menjadi ustaz yang bisa menyebarkan agama Islam ke seantero Jepang.
Saksikan kisah lengkap geliat kehidupan muslim di Jepang dalam program Jazirah Islam, Jumat 25 Mei 2018 pukul 15:00 WIB
Tonton juga perjalanan Jazirah Islam di Prancis berikut ini:
(rns/rns)