"Tapi kalau lah ada di antara 200 nama itu yang lalu kemudian merasa tidak nyaman namanya ada dalam rilis itu maka saya mewakili Kementerian Agama, saya menyampaikan permintaan maaf," kata Menag di Kantor Wapres, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (22/5/2018),
"Saya mohon maaf karena tidak menimbulkan ketidaknyamanan bagi mereka-mereka yang namanya ada dalam rilis. Itu pun kalau ada. Tapi saya tidak tahu siapa itu," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menag mempersilakan apabila ada mubalig yang ingin keluar dari daftar. Akan tetapi dia juga menyangsikan apakah mubalig tersebut benar-benar ingin keluar karena tidak suka atau hanya bentuk dari kerendah-hatian dan merasa tidak pantas.
"Mohon silakan tanyakan kepada mereka-mereka yang memang ingin keluar dari daftar rilis itu, apakah benar mereka betul-betul akan keluar. Atau jangan-jangan itu adalah bentuk ketawadhuan mereka. Wujud dari kerendah-hatian," jelas Menag.
Hari ini Menag juga telah bertemu dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk membahas daftar mubalig. Menag menyebut tindak lanjut pertemuan dengan MUI adalah mengundang ormas Islam. Setelah itu, Kemenag akan menyempurnakan daftar nama mubalig yang sudah ada.
(rna/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini