"Prihatin kita kalau masih ada penyerangan-penyerangan sesama warga bangsa. Beda akidah, beda keyakinan, itu bukan berarti kemudian membolehkan kita melakukan penyerangan terhadap sesama warga bangsa kita sendiri," kata Yenny di Hotel Sahid, Jakarta, Senin (21/5/2018).
Yenny berharap semua pihak tidak terprovokasi dari aksi penyerangan itu. Dia berharap warga menahan diri dan tidak terpancing.
Baca juga: Ahmadiyah Kembali Diserang |
"Kita berharap semua pihak menahan diri, ada perbedaan akidah ya biasa," jelasnya.
Yenny mencontohkan kisah para nabi. Menurutnya, para nabi tidak pernah menyampaikan kepada umatnya untuk saling menyerang meski ada perbedaan.
"Nabi sendiri juga menyatakan bahwa umat Islam nanti pasti akan ada perbedaan, terpecah-pecah, itu sudah dikatakan oleh Nabi dan Nabi tidak pernah mengatakan harus saling menyerang satu sama lain," tuturnya.
"Jadi saya harap dalam momen bulan Ramadan ini tidak ada lagi insiden penyerangan," sambung Yenny.
Penyerangan terhadap jemaah Ahmadiyah di Lombok Timur oleh sekelompok massa mengakibatkan delapan rumah rusak, empat sepeda motor hancur, dan 24 orang dievakuasi ke kantor Polres Lombok Timur. (idn/fdn)