Fadli: Rekomendasi 200 Dai Kemenag Konyol, Sebaiknya Dicabut

Fadli: Rekomendasi 200 Dai Kemenag Konyol, Sebaiknya Dicabut

Tsarina Maharani - detikNews
Senin, 21 Mei 2018 13:14 WIB
Wakil Ketua DPR Fadli Zon (Yulida Medistiara/detikcom)
Jakarta - Wakil Ketua DPR Fadli Zon memandang rekomendasi 200 penceramah atau mubalig yang dirilis Kementerian Agama (Kemenag) sebagai hal konyol. Menurut dia, daftar tersebut hanya menimbulkan persoalan baru.

"Saya kira itu satu hal yang konyol yang dikeluarkan oleh Kemenag. Karena menurut saya, pertama, tidak ada urgensinya. Kedua, ini menimbulkan masalah baru. Kenapa sih suka banget sama masalah baru?" kata Fadli di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/5/2018).

Dia menyebut daftar penceramah yang dikeluarkan Kemenag itu bisa menimbulkan perpecahan. Menurut Fadli, masih banyak juga para mubalig berkualitas yang tak dicantumkan dalam daftar itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dia mencontohkan Ustaz Abdul Somad, yang dinilai sebagai salah satu penceramah berkualitas. Fadli menyayangkan Abdul Somad tak ada di daftar penceramah versi Kemenag.

"Saya tahu di antara 200 itu juga banyak yang memang bagus. Tetapi luar itu juga banyak yang bagus-bagus. Seperti Ustaz Somad dan lain-lain. Itu kan sudah mendapatkan tempat di hati umat, di hati masyarakat. Kok tiba-tiba dia di-exclude dari situ," ujarnya.

"Mungkin karena dia pernah kritis atau seperti apa ya, saya kira itu akhirnya menimbulkan reaksi yang sangat negatif dari kalangan umat Islam. Dan tentu juga dari kiai ulama yang tidak termasuk di dalamnya," imbuh Fadli.


Atas alasan itu, dia mendesak Kemenag segera mencabut daftar 200 penceramah atau mubalig tersebut. Fadli mengatakan hal itu sama sekali tidak diperlukan.

"Jadi sebaiknya itu dicabutlah. Itu kekonyolan yang tidak perlu," tuturnya. (tsa/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads