"Tidak, freatik tidak memicu magmatik. Tetapi ada kemungkinan nanti bisa juga terjadi (erupsi magmatik)," kata Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida kepada wartawan di kantornya, Senin (21/5/2018).
Hanik mengatakan hingga kini belum ada tanda-tanda akan terjadi erupsi magmatik di Merapi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanik menjelaskan, erupsi freatik biasanya terjadi pascaletusan magmatik. Sementara Gunung Merapi mengalami letusan besar atau magmatik pada tahun 2010 lalu, setelahnya telah terjadi erupsi freatik sebanyak sembilan kali.
"Masyarakat agar tidak panik. Tetapi kalau kemana-mana harus pakai masker," paparnya.
Baca juga: Gunung Merapi Kembali Erupsi Freatik |
BPPTKG Yogyakarta mencatat sudah terjadi tiga kali erupsi freatik di Bulan Mei ini. Pertama pada tanggal 11 Mei lalu, kemudian dinihari tadi sekitar pukul 01.25 WIB dan pagi ini sekitar pukul 09.38 WIB.
"Terakhir terjadi erupsi freatik pukul 09.38 WIB. Tinggi asap 1.200 meter, kemudian lama dari hembusan itu tadi selama enam menit," ungkapnya.
Selanjutnya Hanik menjelaskan, dari dua kali letusan pagi ini tidak terjadi perubahan morfologi di puncak Gunung Merapi. Sementara karakteristik kedua letusan pagi ini sama, yakni erupsi freatik. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini