"Negara kita sangat dihormati sebelumnya, tetapi sekarang tidak sama seperti di masa lalu. Kita harus memulihkan negara untuk memastikan bahwa negara akan kembali dipandang tinggi dan dihormati," ujar Mahathir dalam pidatonya di Departemen PM seperti dilansir media Malaysia, The Star, Senin (21/5/2018).
Mahathir pun meminta para pegawai pemerintah untuk memberikan kerja samanya di pemerintahan negara tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakan Mahathir, kerja sama tersebut sangat dibutuhkan sehingga pemerintah bisa mencari cara-cara untuk mengatur dan menyelesaikan utang-utang Malaysia, yang disebut Mahathir kini mencapai 1 triliun Ringgit.
"Kita menemukan bahwa keuangan negara misalnya, disalahgunakan dengan cara yang sekarang kita menghadapi kesulitan untuk menyelesaikan utang-utang yang telah meningkat menjadi satu triliun Ringgit," tutur Mahathir.
"Kita tidak pernah berurusan dengan ini sebelumnya. Sebelumnya kita tidak pernah menghadapi utang lebih dari 300 miliar ringgit, tetapi sekarang telah menanjak menjadi 1 triliun Ringgit," imbuhnya.
"Saya harus menyatakan bahwa mereka yang melakukan kesalahan harus ditangani sesuai dengan hukum," tandas Najib.
Mahathir juga menekankan bahwa tiga pilar negara -- eksekutif, legislatif dan yudisial -- akan dipisahkan dengan benar dan bahwa aturan hukum akan dipulihkan. Ini pertama kalinya Mahathir berpidato di depan para pegawai negeri sipil sejak dirinya dilantik menyusul kemenangannya dalam pemilu 9 Mei lalu. Mahathir dilantik menjadi PM pada 14 Mei lalu, untuk menggantikan Najib Razak yang secara mengejutkan kalah dalam pemilu. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini