"Nanti akan dibahas napi teroris itu dimasukkan satu orang, satu sel, tidak digabung," kata Supiadin di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (19/5/2018).
Selain sistem satu sel diisi satu napiter, Supiadin ingin dinding sekeliling sel dibangun dari beton. Pasalnya, jelas dia, napi berpotensi merusak dinding dan melakukan hal-hal buruk jika menggunakan batu bata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian dia berpendapat perlu adanya sistem perputaran napiter dari satu lapas ke lapas lain. Hal itu bertujuan meminimalkan upaya konsolidasi antarnapi.
"Dan sistem rolling, jadi tiap tiga bulan sekali, misalnya, si napi dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Supaya apa? Supaya mereka tidak bisa berkumpul, berkonsolidasi merencanakan hal-hal yang radikal," jelas Supiadin.
Kerusuhan di Rutan Salemba cabang Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, pecah setelah 155 napiter melakukan pemberontakan dari dalam rutan. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (8/5) malam sekitar pukul 19.30 WIB.
Kerusuhan baru selesai pada Kamis (10/5) pagi, setelah aparat memberikan ultimatum agar para napiter menyerah dan menghentikan pemberontakan. Sebanyak 155 napiter kemudian dipindahkan dari Rutan Salemba cabang Mako Brimob. Mayoritas dari mereka dipindahkan ke Nusakambangan. (aud/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini