Salah satunya terlihat di Jalan Ngagel dan Jalan Diponegoro. Baliho berukuran 4x8 meter dengan latar belakang warna hitam yang bertuliskan 'Teroris Jancuuk!!!'.
Selain baliho, ada juga spanduk perlawanan terhadap teroris terpasang di berbagai ruas jalan dan perkampungan di Kota Surabaya. Seperti halnya yang dipasang di Jalan Manyar, 'Teroris Lahir dari Kondom Bocor. #SuroboyoWani #CDMJMelawan'.
Ketua Komunitas Arek Suroboyo, Kusnan, mengaku jika komunitasnya melakukan pemasangan baliho tersebut untuk melawan aksi teroris di Kota Pahlawan.
"Sudah beberapa hari lalu kami pasang. Setelah terjadinya peledakan di gereja-gereja di Kota Surabaya dan juga di Mapolrestabes Surabaya," kata Kusnan kepada detikcom, Rabu (16/5/2018).
![]() |
Menurut pria berusia 48 tahun itu, pemasangan baliho dan spanduk untuk memerangi teroris ini sudah masif dilakukan oleh warga Kota Surabaya.
Selain itu, Kusnan mewakili lembaganya dan masyarakat Kota Surabaya ingin menyampaikan dukungan penuh kepada pihak kepolisian yang memerangi dan memberantas terorisme, baik di Indonesia dan Surabaya pada khususnya.
"Perlawanan warga sudah masif terhadap aksi teroris. Selain itu, masayarakat juga mendukung penuh kepolisian yang melakukan tembakan mati kepada teroris," ungkapnya.
![]() |
Bahkan Kusnan bersama warga Surabaya lainnya meminta agar pihak kepolisian tidak khawatir jika harus melakukan tindakan penembakan terhadap teroris.
"Tidak usaha hiraukan HAM-HAM dan sebagainya. Sebab teroris sudah meresahkan dan membuat gaduh di Kota Surabaya," tegas Kusnan.
Kusnan bersama lembaganya juga akan berada di garis terdepan jika ada yang mencemooh tindakan polisi.
"Kita akan ada di depan jika ada pejabat atau apapun yang mencemooh dan menentang tindakan kepolisian yang tembak mati teroris," pungkasnya. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini