Beban Perasaan, Keluarga Serahkan Pemakaman Dita pada Warga dan Polisi

Beban Perasaan, Keluarga Serahkan Pemakaman Dita pada Warga dan Polisi

Enggran Eko Budianto - detikNews
Selasa, 15 Mei 2018 12:54 WIB
Foto: Foto TPU Tembok Gede (Eko-detikcom)
Surabaya - Pihak keluarga pelaku bom bunuh diri 3 gereja di Surabaya ingin jenazah Dita Oepriarto beserta istri dan keempat anaknya dimakamkan di lokasi yang sama. Hanya saja, untuk lokasi pemakamannya, mereka menyerahkan sepenuhnya ke warga dan polisi.

Hal ini diutarakan Ketua RT 8 RW 1, Kelurahan Tembok Dukuh, Bubutan, Abdul Hamid. Kedua orang tua Dita tinggal di lingkungan RT tersebut. Dulunya Dita dan keluarga kecilnya juga pernah tinggal di lingkungan yang sama.

"Pandangan keluarga saat rapat semalam kalau bisa dimakamkan satu lokasi," kata Hamid saat dihubungi detikcom, Selasa (15/5/2018).


Hamid menjelaskan, rapat yang sedianya melibatkan seluruh RT di RW 1 untuk menentukan dimana jenazah Dita dan keluarganya akan dimakamkan, batal digelar karena kesibukan warga. Menurutnya, semalam rapat hanya digelar terbatas, yaitu dengan Wakil Ketua RW 1, Ketua RT 8 dan 10, serta ayah, ibu dan adik kandung Dita.

Hasilnya, orang tua Dita menyerahkan sepenuhnya lokasi pemakaman keluarga bomber itu ke pengurus kampung dan pihak kepolisian.

"Pihak keluarga beban perasaan dengan warga sini, merasa diasingkan. Mereka bilang sudah tak bisa berpikir. Terserah saja mau dimakamkan di mana, terserah keputusan pengurus dan kepolisian," ujarnya menirukan perkataan keluarga Dita.


Selain di Pemakaman Islam Tembok Gede, lanjut Hamid, tak ada pilihan lain bagi keluarga Dita untuk dimakamkan. Sebab pihak keluarga dari istri Dita, Puji Kuswati, di Banyuwangi, juga tak bisa dikontak.

Jika warga Tembok Dukuh tetap menolak pemakaman Dita bersama istri dan keempat anaknya, maka keenam jenazah bakal dikebumikan di pemakaman tanpa keluarga di Keputih, Surabaya.

"Kalau di Keputih, keluarga ngomong di mana saja tak masalah," tegas Hamid.


Ia menambahkan, hari ini pengurus RW 1 akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait pemakaman Dita sekeluarga. "Nanti sore kami lihat dulu ada perkembangan koordinasi Pak RW dengan aparat," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Dita Oepriarto melakukan bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS), Minggu (13/5). Istrinya, Puji Kuswati bersama anaknya Fadhila Sari dan Famela Rizqita di Gereja Kristen Indonesia (GKI), Jalan Diponegoro.

Sedangkan anak Dita yang lain, Yusuf Fadhil dan Firman Halim di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel. Dalam peristiwa di 3 gereja itu menyebabkan 18 orang tewas dan 43 orang mengalami luka-luka.



Tonton juga video mengenai definisi terorisme menurut pemerintah:

[Gambas:Video 20detik]

(lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.