"Ya kita tetap lakukan langkah-langkah. Artinya, saya perintahkan personel saya sebar di daerah Duren Sawit, termasuk semua menyebar, siapa tahu dia nelpon di depan kantor," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Tony Surya Putra saat dihubungi, Selasa (14/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu kan telepon ke Polsek (Duren Sawit) gimana mau ngelacak nomornya berapa. (Telepon) Polsek itu nggak ada (keluar) angka itu kalau ditelepon itu," ucapnya.
Tony menambahkan pelaku juga sengaja iseng mengaku sebagai polisi saat menelepon petugas Polsek Duren Sawit.
"Ya logikanya kalau anggota polisi yang nelpon itu A1 (benar), tapi kan nyatanya nggak ada. Dia ini orang iseng," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, isu teror bom di Gereja Santa Anna di Jalan Laut Arafuru Blok A7 No 7, Duren Sawit, Jakarta Timur, diketahui petugas Polsek Duren Sawit. Polisi mengatakan ada panggilan telepon dari pihak gereja yang menyatakan ada sebuah mobil yang pengendaranya melemparkan benda mencurigakan sekitar pukul 08.00 WIB.
"Jam 8 pagi seseorang telepon mengaku satpam Gereja Santa Anna ini ke Polsek, mengatakan, 'Pak, saya lihat ada Avanza lemparkan tas hitam ke gereja.' Dari kalimat itu, analisanya dari jalan dilempar ke gereja, anggota saya hubungi Kanit Reskrim, Kanit langsung hubungi anggotanya ke TKP," tutur Kapolsek Duren Sawit Kompol Tumpak Halomoan Simatupang di lokasi.
Dalam perjalanan ke TKP, pihak Polsek Duren Sawit juga menerima telepon dari orang yang mengaku polisi. "Sementara perjalanan ke TKP terima telepon lagi yang mengaku dari Jatanras Polda mengatakan berita yang sama, baik diterima laporan tapi ditanya nama nggak ngaku. Kurang-lebih 6 menit telepon lagi ngaku Krimsus Polda, ini ditanya namanya siapa (dijawab) AKBP Adi Purnomo, tapi nama itu tidak ada di Krimsus," imbuhnya
Tim Gegana juga melakukan sterilisasi di lokasi tersebut. Berdasarkan hasil penyisiran, lokasi tersebut dipastikan aman. (ibh/nkn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini