"Nanti kami akan coba selidiki dari Direktorat Siber dan Multimedia (Biro Multimedia Divisi Humas Polri). Akan kami kerahkan untuk selidiki penyebar hoax," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisyo di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (14/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya gini, kewaspada itu boleh saja tapi jangan cepat-cepat, terus ambil kesimpulan ada bom. Waspadanya harus, jadi jangan cuek-cuek kalau ada tas mencurigakan, jangan dibiarkan saja. Lapor ke petugas kemanan setempat atau terdekat," jelas Setyo.
Setyo mencontohkan tersebar berita adanya bom di Gereja Santa Anna, Duren Sawit, Jakarta Timur. Setelah dilakukan pengecekan, hasilnya tidak ada. Lalu informasi adanya bom di Bandara Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah, namun setelah dicek ternyata tas penumpang yang tertinggal.
"(Info bom) Ahmad Yani, Semarang. Setelah dicek, tidak betul. Hoax itu. Hanya ada barang ditemukan, barang ketinggalan milik penumpang," tutur Setyo.
Berikut informasi aksi terorisme yang dinyatakan tidak benar atau hoax oleh Polri:
1.Bom di Duren Sawit, Gereja Paroki-Yayasan Santa Anna.
2.Bom di Bandara Ahmad Yani Semarang, setelah dilakukan pengamanan ternyata berisi ICU control GPS, lifelink dari PT. Airindo Sakti.
3.Bom di dekat Satpas Colombo, Tanjung Perak, Surabaya.
4.Bom Meledak di Bank Prima Surabaya.
5.Peredaran pesan berantai mengatasnamakan Badan Intelijen Negara (BIN) dan Densus 88 Polri untuk menghindari sejumlah mal.
Saksikan juga pernyataan Moeldoko: "Berani Sebarkan Hoax Terkait Teror Bom Bakal Ditindak Tegas!":
(aud/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini