Kedatangan ibu negara ke Gedung Agung Yogyakarta dalam rangka menghadiri acara 'Bergembira Bersama Ibu Negara dan Ibu Hj Mufidah Jusuf Kalla'. Tampak ratusan anak mengikuti acara ini.
Pengamatan detikcom, ratusan siswa yang berseragam batik bertopi merah mayoritas adalah anak yatim dari seluruh Indonesia. Mereka berasal dari sejumlah yayasan di DIY.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya, Iriana membagikan hadiah laptop kepada tiga anak yang sebelumnya unjuk kebolehan di depannya. Mereka ada yang menampilkan pencak silat, berbahasa Inggris dan adzan.
"Ada yang mau maju lagi?," tanya Iriana, Senin (14/5/2018).
Mendapat pertanyaan itu sejumlah siswa tampak mengacungkan tangan. Namun ternyata, ada seorang siswa bernama Emirensiana (16) langsung maju ke depan.
"Belum ditunjuk sudah maju ke sini," ucap Iriana yang turut disertai tawa para peserta.
"Coba sebutkan presiden (RI) pertama sampai sekarang?" tanya Iriana yang juga disertai tawa hadirin.
Para peserta tertawa lantaran Emi tampak kebingungan menjawab pertanyaan Ibu Negara. Selang beberapa saat, lalu Emi mencoba menjawab pertanyaan tersebut.
"Presiden Pertama Sukarno, kedua Suharto, ketiga Habibi, keempat Gus Dur, kelima Megawati, keenam SBY, dan presiden ketujuh Bapak Presiden Joko Widodo," jawab Emi disambut tepuk tangan siswa lain.
"Mau hadiah apa? Sepeda ya, ini ada hadiah sepeda, saya kasih sepeda," sahut Iriana setelah mendapati Emi lancar menjawab pertanyaannya.
Setelahnya, Emi mendapat hadiah sepeda langsung dari Ibu Negara. Kemudian, dia sempat berfoto bersama, lalu kembali ke tempat duduknya.
Erni Guntarti, istri Mendagri Tjahjo Kumolo mengatakan, dalam kegiatan kali ini Ibu Negara bersama OASE Kabinet Kerja memang sengaja memberikan semangat ke anak-anak. Tujuannya agar mereka tidak takut dengan aksi terorisme.
"Jadi memberikan anak-anak ketenangan, kegembiraan, dan kita tidak takut walaupun ada teroris," kata Erni.
"Bukan hanya OASE, seluruhnya juga prihatin (dengan adanya aksi teror). Seluruh rakyat Indonesia pasti prihatin. Tetapi yang penting kita tidak takut, kita tetap semangat," lanjutnya.
Tri Suswati, istri Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menambahkan, meski belakangan ini banyak aksi terorisme, namun hal tersebut tidak menghambat kerja-kerja OASE Kabinet Kerja. Termasuk dalam memberikan kegembiraan bersama anak-anak.
"Ibu negara ingin berbagi kebahagiaan kepada anak-anak yatim piatu. Bernyanyi, bergembira bukan berarti kita tidak berduka. Tetapi ini adalah hiburan kepada anak-anak yang mereka harus dilindungi dari rasa takut," ucapnya.
"Jangan kita karena ada tragedi bom dan lain-lain, sehingga kita pun menjadi takut dan anak-anak pun menjadi takut, trauma. Kita harus menghindari itu dengan membuat mereka bergembira," pungkasnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini