MUI Tuntut Bongkar Otak Bom Gereja di Surabaya

MUI Tuntut Bongkar Otak Bom Gereja di Surabaya

Aditya Mardiastuti - detikNews
Senin, 14 Mei 2018 08:25 WIB
Waketum MUI Zainut Tauhid (Foto: Ari Saputra)
Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengecam pengeboman di tiga Gereja Surabaya. MUI menegaskan tidak mentolerir radikalisme dan terorisme serta menuntut aparat pemerintah membongkar tuntas para pelaku.

"MUI mengutuk keras peledakan bom yang terjadi di tiga gereja di Surabaya, yakni di GKI Diponegoro, di Gereja Santa Maria, dan Gereja Pantekosta Arjuno, terjadi pada Minggu pagi tadi. Tindakan tersebut di luar nalar akal sehat dan sudah melampaui batas nilai kemanusiaan," kata Waketum MUI Zainut Tauhid dalam keterangannya pada Minggu 13 Mei 2018.

Zainut mengatakan pelaku teror adalah orang yang sudah hilang peri kemanusiaannya dan tidak beragama. Zainut menegaskan aksi teror tidak dibenarkan dan bertentangan dengan Pancasila dan ajaran agama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelakunya patut diduga adalah orang yang tidak beragama dan sudah hilang rasa kemanusiaannya. Atas dalih apa pun tindakan tersebut tidak dibenarkan karena bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan ajaran agama," ujarnya.



Dihubungi terpisah, Sekjen MUI Anwar Abbas mengatakan MUI tidak mentolerir kekerasan juga terorisme. Anwar mengatakan bunuh diri maupun membunuh orang adalah perbuatan keji dan dosa besar.

"Sikap MUI sudah jelas, tidak mentolerir kekerasan, radikalisme, dan terorisme. Membunuh diri sendiri itu dosa besar, membunuh satu anak manusia itu sama halnya membunuh dengan seluruh umat manusia, jadi itu merupakan dosa besar. Jadi apa yang dilakukan keluarga ini jelas-jelas merupakan perbuatan tercela dan terkutuk. Oleh karena itu, MUI meminta kepada aparat penegak hukum untuk mengusut masalah ini secara tuntas,," kata Sekjen MUI Anwar Abbas.


Anwar menambahkan dia meminta semua pihak agar tidak mengaitkan teroris ini dengan Islam. Sebab, ulah pelaku juga tidak bisa dibenarkan umat Islam.

"Tapi kami minta jangan dikait-kaitkan dengan Islam. Jangan umat Islam di Indonesia itu 90 persen, (digeneralisasikan dengan) yang melakukan (pengeboman) 2-3 orang. Jangan ditempelkan, dilekatkan dengan sikap dan pandangan Islam," tegas Anwar.


Dia juga meminta agar polisi dan aparat berwajib mengusut tuntas para pelaku lainnya, dan latar belakang keluarga Dita Oepriarto melakukan pengeboman tersebut. Apalagi pengeboman kali ini melibatkan perempuan dan anak-anak. Mereka meminta pemerintah menindak tegas dan mengusut tuntas jaringan teroris.

"Untuk hal tersebut MUI meminta kepada aparat keamanan untuk segera menangkap dalang aksi teror tersebut dan membasmi sampai ke akar-akarnya. MUI mengajak kepada seluruh pimpinan umat beragama dan seluruh masyarakat Indonesia untuk menyatakan perang melawan terorisme. Karena terorisme merupakan kejahatan terhadap negara, agama dan nilai-nilai kemanusiaan sehingga harus menjadi musuh kita bersama," tegas Zainut.



Saksikan juga video tentang "doa Paus Fransiskus untuk korban bom Surabaya":

[Gambas:Video 20detik]

(ams/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads