Begini Cara Bupati Banyuwangi Promosikan Coklat Terbaiknya

Begini Cara Bupati Banyuwangi Promosikan Coklat Terbaiknya

Ardian Fanani - detikNews
Sabtu, 12 Mei 2018 18:00 WIB
Festival Coklat di Banyuwangi/Foto: Ardian Fanani
Banyuwangi - Mengenalkan sebagai daerah penghasil coklat terbaik, Banyuwangi menggelar Festival Coklat. Festival ini digelar di wisata Doesoen Kakao, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore. Penghasil coklat ini berada di kawasan perkebunan coklat.

Ribuan orang yang hadir antusias menikmati minum coklat bareng di Doesoen Kakao di areal Perkebunan Kendeng Lembu PTPN XII. Sedikitnya ada 3.600 cup coklat hangat yang disediakan free, Sabtu (12/5/2018) terlihat meriah.

Festival Coklat ini dibuka Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dengan memotong imitasi buah coklat berkuran sangat besar, yang di dalamnya dipenuhi 1.000 permen coklat. Permen-permen ini lalu dibagi dengan dilempar ke masyarakat dari atas panggung. Suasananya pun langsung riuh.

Festival Coklat di Banyuwangi/Festival Coklat di Banyuwangi/ Foto: Ardian Fanani

Anas mengaku, festival ini digelar untuk mempromosikan kekayaan coklat Banyuwangi yang sangat diminati di pasaran dunia. "Festival ini untuk mengenalkan bahwa coklat yang paling enak. Salah satunya ada di Glenmore, Banyuwangi. Glenmore ada penghasil coklat terbaik dengan rasa dan karakteristiknya yang unik dan berbeda," kata Bupati Anas.

Festival ini juga mengajak masyarakat mengenal sejarah coklat dunia dan di Indonesia. Maklum saja, di Cafe Doesoen Kakao ini para pengunjung bisa melihat sejarah perjalanan coklat sejak 1.900 sebelum masehi.

"Kalau ke pingin merasakan coklat yang paling enak, tempatnya ya di Glenmore ini. Disini pengunjung bisa menikmati coklat panas sambil suasana sejuknya udara perkebunan kakao dan karet. Selain itu juga bisa belajar tetang coklat," ujarnya.

Festival Coklat di Banyuwangi/Festival Coklat di Banyuwangi/ Foto: Ardian Fanani


Tidak hanya menikmati minuman coklat, pengunjung juga bisa menikmati berbagai kudapan hasil olahan coklat. Seperti, pisang crispy topping cokelat, sate coklat, bolu coklat, coklat peluru, hingga coklat batangan yang tersedia di sepanjang lokasi.

"Ini juga untuk mengungkit ekonomi lokal. Ibu-ibu di desa bisa belajar bagaimana mengolah coklat," kata Anas.

Sementara Manager Kebun Kendeng Lembu, Titon Tantular menambahkan cokelat Glenmore dikenal sebagai salah satu kualitas terbaik dunia, yakni jenis Edel. Jenis coklat ini memiliki ciri biji berwarna putih, dengan kadar lemaknya rendah dan tidak mudah leleh.

Festival Coklat di Banyuwangi/Festival Coklat di Banyuwangi/ Foto: Ardian Fanani

"Rasa cokelatnya cenderung asam buah-buahan, dan after tastenya menghasilkan rasa madu. Inilah yang mengapa rasanya paling enak di dunia," kata Titon.

Cokelat yang diproduksi Perkebunan Kendeng Lembu sendiri, imbuh Titon, cukup banyak. Dalam satu hari bisa mencapai 12 ton coklat kering pada musim panen.

Coklat-coklat yang dihasilkan dari Glenmore ini, 80 persen diekspor ke sejumlah negara. Antara lain, Jepang, Jerman, Perancis, Italia, Amerika, Malaysia, dan Singapura. Sebagian lagi diolah sendiri menjadi permen cokelat untuk oleh-oleh wisata. (fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.