"Saya kira (polisi) tidak akan berhasil (dalam proses negosiasi) karena mereka (teroris) memiliki senjata dan dengan itu mereka akan memperluas pengaruhnya, penguasaannya terhadap seluruh kompleks, apalagi mereka memiliki tawanan dan bisa menambah tawanan untuk menambah bargaining," jelas Al-Chaidar saat dihubungi detikcom, Rabu (9/5/2018).
Proses negosiasi sudah berlangsung lama. Kerusuhan sendiri terjadi sejak Selasa (8/5) sore. Sudah 24 jam lebih Polri belum berhasil mengambil alih situasi di dalam Mako Brimob.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya menduga yang disandera bukan cuma satu orang, tapi lebih. Kalau satu mungkin cepat penyelesaiannya, (tetapi) kalau banyak harus dipertimbangkan polisi sebelum ambil tindakan the last resort makanya lama," tuturnya.
Menurut Al-Chaidar, ada 47 napi teroris di Mako Brimob. Meski jumlah polisi lebih banyak, posisi teroris saat ini sangat kuat.
"Ada 47 orang (teroris), itu info dari teman-teman (teroris). Tetapi belum tergambar juga apa keinginan mereka, kemungkinan mereka fatalis, artinya siap mati semua. Kalaupun ada negosiasi, untuk konsumsi," sambungnya.
Tonton juga video suasana Mako Brimob setelah 24 jam dikuasai napi teroris:
(mei/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini