Kunjungan Pompeo ini dilakukan menjelang pertemuan bersejarah antara Presiden AS Donald Trump dengan pemimpin Korut Kim Jong-Un, yang rencananya akan digelar pada pertengahan Juni mendatang. Kunjungan ini merupakan kunjungan kedua Pompeo ke Korut. Dalam kunjungan pertama yang dilakukan secara diam-diam, Pompeo bertemu Kim Jong-Un.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (9/5/2018), Pompeo yang mantan Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) ini, tiba di Pyongyang pada Rabu (9/5) waktu setempat. Dia terbang ke Korut dari Jepang. Sesampainya di Pyongyang, Pompeo langsung bergegas ke Koryo Hotel untuk bertemu pejabat Korut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pompeo dan para pejabat AS yang mendampingi kunjungannya dijamu makan siang oleh Kim Yong-Chol, mantan bos intelijen Korut yang kini menjabat Direktur Departemen Front Bersatu, yang bertanggung jawab atas hubungan antara Korut dan Korea Selatan (Korsel).
Trump terlebih dulu membocorkan kunjungan kedua Pompeo ke Korut ini dan menyinggung soal potensi pembebasan tiga warga AS yang ditahan Korut. Trump menyebut akan menjadi 'hal hebat' jika tahanan-tahanan AS dibebaskan. Namun kepada wartawan dalam penerbangan ke Pyongyang, Pompeo menyatakan dirinya tidak menerima komitmen semacam itu dari Korut, meski mengharapkan Korut melakukan 'hal yang benar'.
"Kita akan membahasnya lagi hari ini. Saya pikir itu akan menjadi tindakan yang hebat jika mereka (Korut-red) memilih melakukan demikian," imbuhnya.
Saat makan siang dengan Kim Yong-Chol, Pompeo menyatakan komitmen AS untuk bekerja sama dengan Korut dalam mewujudkan perdamaian di Semenanjung Korea. Kim Yong-Chol pun menyambut baik hal itu.
"Saya memiliki harapan tinggi bahwa Amerika Serikat akan memainkan peranan sangat besar dalam mewujudkan perdamaian," ucap Kim Yong-Chol menanggapi.
Pompeo menanggapi dengan menyebut para pejabat yang mendampinginya, berkomitmen untuk mencapai perdamaian bersama Korut. "Selama bertahun-tahun, kita bermusuhan. Sekarang, kami berharap kita bisa bekerja sama untuk menyelesaikan konflik ini, menghapus ancaman terhadap dunia dan menjadikan negara Anda memiliki semua kesempatan yang sangat pantas didapatkan rakyat Anda," tegasnya.
Diketahui bahwa ada tiga warga AS yang masih ditahan Korut. Mereka adalah Kim Sang-Duk alias Tony Kim (55) -- ditahan April 2017, Kim Hak-Song -- ditahan Mei 2017 dan Kim Dong-Chul (62) -- ditahan sejak April 2016. Ketiganya merupakan warga AS keturunan Korea.
(nvc/ita)