Sopir Truk Mengeluh ke Jokowi, Marak Pungli dan Preman di Jalan

Sopir Truk Mengeluh ke Jokowi, Marak Pungli dan Preman di Jalan

Andhika Prasetia - detikNews
Selasa, 08 Mei 2018 10:41 WIB
Presiden Jokowi menerima pengaduan sopir truk terkait maraknya pungli dan premanisme. (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta - Selain menerima Agus Yuda, sopir truk yang berjalan kaki dari Sidoarjo ke Jakarta, Presiden Joko Widodo menerima para sopir truk di Istana. Jokowi menerima banyak laporan terkait pungli dan premanisme.

"Kemudian urusan di jalan, jalan kita masih banyak pungli? Masih banyak atau tambah banyak? Menjadi catatan masih ada pungli. Pungutan di jembatan timbang masih Ada? Kenapa? Preman? Itu di mana? Oke di Lintas Sumatera. Jalan mana lagi? Marunda? Mana lagi? Cakung-Cilincing," ujar Jokowi saat melakukan audiensi dengan sopir truk di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (8/5/2018).


Para sopir mengeluhkan maraknya kasus pungli dari kawasan Sumatera hingga Jakarta. Ada juga sopir truk yang mengadukan soal maraknya premanisme di Sumatera.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para sopir truk yang datang mengadu ke JokowiPara sopir truk yang datang mengadu kepada Jokowi. (Andhika Prasetia/detikcom)

"Setelah masuk Sumsel, yang namanya (Desa) Bedeng Seng, yang ada stiker di bak mobil. Setelah itu, kalau di Bedeng Seng, kalau kita lewat saja, itu wajib bayar. Kalau nggak, kaca pecah. Kalau nggak, golok sampai di leher. Atau nggak ranjau paku," curhatnya kepada Jokowi.


"Diminta berapa?" tanya Jokowi.

"Berapa yang dia ingat, kalau ingat Rp 200 ribu ya Rp 200 ribu. Kalau nggak, Rp 2 juta. Setelah itu jalur rawan itu mulai dari Ogan Hilir, itu kan sampai Ogan Komering Hilir," kata sang sopir.

Jokowi juga menerima aduan banyaknya preman yang memeras sopir truk. Jokowi sampai kaget karena banyaknya preman tersebut di setiap sudut jalan.

"Kalau di Sumatera, merek itu RPAD. Kalau di Medan PSDS, Sinar Toba, Sabang Taw, Harimau Jalan, masih banyak itu, Pak," cerita sopir asal Medan kepada Jokowi.

"Banyak banget itu. Mana lagi?" timpal Jokowi.

Ada juga sopir truk yang mengadu pernah kena pungli oleh aparat polisi atau Dishub. Jokowi pun meminta Menhub Budi Karya Sumadi dan Wakapolri Komjen Syafruddin menindak oknum itu.

Presiden Jokowi didampingi Menhub dan Wakapolri saat audiensi dengan para sopir trukPresiden Jokowi didampingi Menhub dan Wakapolri saat melakukan audiensi dengan sopir truk. (Andhika Prasetia/detikcom)

"Ini masih banyak, soal tonase, overload. Kita ongkos batas bawah dan atas tidak tahu. Kalau pak polisi biasanya baik-baik. Pak polisi mintanya kecil. Kalau petugas Dishub bisa ditahan," kata seorang sopir lainnya kepada Jokowi.

"Nanti dicatat Pak Menteri Perhubungan. Saya sudah nangkap semua, berkaitan pungutan saya tindak lanjuti, sehingga Saudara aman di jalan. Saya juga kaget banyak sekali cap itu. Saya baru dikasih tahu, oh ini sudah didengar Pak Wakapolri, akan dioperasi langsung," jelas Jokowi. (dkp/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads