"Itu kan hanya fasilitas buat orang yang nunggu. Jadi orang berdiri nggak kotor gitu kan, kita siapkan. Itu kan baru paving block-nya saja nanti rencana saya mau saya bikin ada kata-kata 'OK Otrip' gitu di bawah itunya ( di atas trotoar) itu pakai cat begitu," ujar Kepala Seksi Jalan dan Jembatan Sudin Bina Marga Jakarta Utara Ujang Royani saat dihubungi detikcom, Jumat (4/5/2018).
![]() |
Total ada 35 titik bus/Angkot OK Otrip di Jakarta Utara yang dibuatkan fasilitas trotoar. Ukuran trotoar itu sekitar 2x5 meter. Di lokasi penghentian itu terdapat rambu bus/Angkot OK Otrip.
Ujang mengirimkan foto lokasi trotoar di bus/Angkot OK Otrip. Trotoar itu sebagian dicat merah. Hanya saja, tidak ada atap pelindung atau kanopi dan tempat duduk untuk penumpang menunggu di trotoar itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ujang mengatakan, pihaknya memang belum ada wacana untuk membuat atap pelindung dan tempat duduk di trotoar, semacam di halte. "Nanti kemungkinan untuk perkembangan, mungkin nanti bisa kita usulkan kan gitu kan. Karena gini kalau pakai atap itu kita kan butuh space untuk naruh tiang menjorok ke mana kan gitu kan. Kan lalu lintas yang dilalui OK Otrip itu kan umumnya ke pemukiman," tuturnya.
Ia menambahkan, pembangunan fasilitas trotoar di ke-35 titik penghentian itu selesai dalam tempo satu bulan ini. Hanya ada beberapa yang masih dalam tahap finishing.
"Kita itu sudah berjalan satu bulan itu. Satu hari bisa satu titik kok itu, sudah semua kok itu. Yang belum yang masalah trase-nya saja itu biasanya berbenturan dengan halaman rumah gitu, itu nanti kita geser itu nanti kita koordinasi lagi itu," sambungnya.
Pembangunan fasilitas trotoar itu menggunakan anggaran dari bidang pemeliharaan. "Kita anggaran di bidang pemeliharan itu, pekerjanya pakai satgas. Jadi bahasanya itu pasukan kuning satgas Bina Marga gitu," tutupnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini