"Dalam waktu satu-dua minggu ini kita akan berjalan sekitar hampir 100 armada lagi. Jadi, kami akan mulai untuk (operator) yang mau dulu, supaya ini ada diperluas jangkauan kita," kata Budi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (24/4/2018).
Budi menuturkan program OK Otrip merupakan batu loncatan agar di Jakarta memiliki sebuah sistem integrasi pembayaran elektronik dengan satu kartu atau electronic fair collection (EFC). Sistem tersebut sedang digodok oleh Kementerian Perhubungan dan Bank Indonesia (BI).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Humas TransJ Wibowo saat dimintai konfirmasi terpisah menuturkan 100 armada yang akan dioperasikan yakni angkutan kota (angkot). Namun, untuk operator belum ada penambahan.
Baca juga: Uji Coba Program OK Otrip Diperpanjang |
"Seratus itu angkot untuk OK Otrip. Sekarang kan 71 unit (yang beroperasi). Untuk operator belum (nambah), masih dua, KWK sama Budi Luhur," terang Wibowo.
Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno sendiri menargetkan 2.000 angkot ikut program OK Otrip pada akhir 2018. Sandiaga menyebut angkot yang ikut OK Otrip saat ini belum maksimal.
"Kalau kami lihat dari konversinya (OK Otrip) ini masih hitungan puluhan atau mungkin ratusan kendaraan. Harusnya ditambah lagi jumlahnya. Harusnya kami targetnya masuk ke 2.000-an di akhir tahun ini," kata Sandiaga di kantor Ombudsman RI, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (9/4). (zak/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini