Pantauan detikcom, Jumat (4/5/2018) di Monas,Jakarta Pusat, JK hadir pukul 11.00 WIB. Pemusnahan ini juga akan disaksikan kepala BNN Komjen Heru Winarko, Kepala Bareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto, Ketua DPR Bambang Soesatyo dan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Oesman Sapta Odang (OSO).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kasus ini terungkap bermula pada awal Oktober 2017, BNN menerima info melalui kerja sama internasional bahwa akan ada pengiriman narkoba jenis sabu dalam jumlah besar ke wilayah Indonesia menggunakan kapal laut," ucap Heru dalam sambutannya.
Selanjutnya pada awal Desember 2017, BNN meneruskan informasi ke Australian Federal Police (AFP) bahwa ada kapal yang dicurigai berisi narkoba menuju Australia.
"Kemudian 21 Desember 2017, AFP menginfokan bahwa pihak otoritas Australia telah berhasil menyita 1,2 ton sabu namun kapal pembawa (sabu) tidak tertangkap, diperkirakan kapal yang lolos tersebut masih membawa narkoba hampir 1,1 ton," ucap dia.
Selanjutnya berkat kerjasama TNI AL dan BNN, pada 7 Februari 2018, berhasil dicegat sebuah kapal bernama Sunrise Glory di Selat Philip, Batam yang belakangan diketahui berisi sabu dengan berat hampir 1,1 ton dengan 4 orang ABK.
Sementara dalam kasus lain, Direktorat IV Tindak Pidana Narkoba Bareskrim berhasil mencegat dan menyita kapal di perairan Anambas, Kepri yang membawa 1,6 ton sabu. Tersangka yang ditangkap dalam kasus tersebut empat orang.
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Daniyanto mengatakan pemusnahan sabu 2,6 Ton ini akan dilakukan secara simbolis. Ada Sebanyak 20 Kg narkotika jenis sabu ini yang akan dimusnahkan di monas.
![]() |
"Ada 20 kilogram (sabu) yang dimusnahkan di incinerator di Monas," katanya.
Sementara sisa sabu akan dimusnahkan di Garbage Plant, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Menurut dia, ini merupakan pengungkapan dan pemusnahan narkoba terbesar sepanjang sejarah. (nvl/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini