"Jam 2 pagi sudah mulai banyak banget yang datang, tapi kita tidak bukain pagar. Kira-kira pukul 7 itu pagar ambrol karena massa memaksa masuk," ujar Andi, salah satu petugas dari Korem yang berjaga di lokasi, Jumat (4/5/2018).
Akibat didorong oleh ribuan Bonek, petugas pun terpaksa membuka pagar antrean lebih awal. Padahal di lokasi, petugas masih dalam tahap menyiapkan lokasi dan ada pula petugas yang sedang apel pagi.
"Sudah sejak pagi massa mulai dorong-dorong, padahal kita masih apel dan menyiapkan lokasi," tambahnya.
Ambruknya pagar Korem pun tak terhindarkan. Beruntung petugas yang berjaga sudah sigap memasang pagar barikade yang tersedia di sekitar lokasi demi menghalau massa yang berdesakan.
![]() |
Petugas juga mengaku penjualan tiket di hari kedua ini lebih ramai dan rawan ricuh karena panitia hanya memusatkan penjualan di satu titik yakni di Korem saja. Sebelumnya penjualan tiket disebut juga dilakukan di dua titik lainnya yaitu di Kenjeran Park dan Gelora Bung Tomo.
Menurut petugas, ini karena dari evaluasi hari pertama, penjualan tiket di Korem dianggap lebih lancar dan tertib, sedangkan di dua lokasi lain terjadi kericuhan. Akhirnya panitia pun memusatkan penjualan tiket di Korem yang berakibat pada membludaknya massa yang ingin membeli tiket.
Ditambah lagi Bonek yang sejak kemarin sudah mendapat nomor antrean namun kehabisan tiket di hari pertama juga datang lagi untuk membeli tiket. Ini menyebabkan penumpukan massa. Kendati demikian, panitia mengungkapkan bahwa mereka hanya akan memprioritaskan Bonek yang antre hari ini saja.
Dari pantauan detikcom, Jalan Frontage A Yani depan Korem diberlakukan satu arah karena massa Bonek memarkir sepeda di badan jalan. Meski sudah diberlakukan satu arah, kemacetan pun tak dapat terhindarkan karena jalan yang tersisa hanya selebar 1,5 meter saja. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini