Ida Fauziyah: Tak Ada Politisasi Angka Kemiskinan, Itu Data BPS

Debat Cagub Jateng Ronde 2

Ida Fauziyah: Tak Ada Politisasi Angka Kemiskinan, Itu Data BPS

Usman Hadi - detikNews
Kamis, 03 Mei 2018 23:14 WIB
Sudirman Said (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom)
Sukoharjo - Cawagub Jateng nomor urut dua, Ida Fauziyah, menyoroti Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jateng yang disebutnya rendah. Demikian juga penilaian Ida tentang Indeks Pembangunan Gender (IPG) di Jateng.

"Saya katakan bahwa IPM kita (Jateng) di bawah rata-rata nasional termasuk IPG kita juga di bawah rata-rata nasional," jelas Ida dalam sesi jumpa pers sesuai debat publik putaran kedua Pilgub Jateng, Kamis (3/5/2018) malam.

Ida melanjutkan, selain IPM dan IPG, pihaknya juga menyoroti kasus kemiskinan di Jateng. Menurutnya, angka kemiskinan di Jateng masih sangat tinggi dan menjadi pekerjaan rumah bagi pemimpin Jateng mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Angka kemiskinan kita (di Jateng) bukan tinggal 4 persen, kemiskinan kita masih 12,27 persen. Itu semua data kami ambil dari BPS. Jadi kami tidak sedang (mempolitisasi) angka, apalagi kemiskinan," tegasnya.

"Hanya kami ingin mengatakan kemiskinan di Jawa Tengah ini serius, harus ada upaya mengatasi kemiskinan," lanjutnya.

Cagub Jateng nomor urut dua, Sudirman Said, menambahkan untuk mengatasi kemiskinan di Jateng pihaknya berencana membuka 5 juta lapangan kerja. Dengan begitu, dia yakin akan ada penurunan angka kemiskinan signifikan di Jateng.

"Kemudian pengurangan kemiskinan, di masa Pak Bibit (gubernur sebelum Ganjar) bisa 5,73. Jadi kalau kami rencanakan 6 persen bukan sesuatu yang mengarang-arang, tapi pernah ada jejaknya," ungkapnya.

"Oleh karena itu kita ingin datang memperbaiki, dengan program yang sudah kita rencanakan tadi. Lima juta lapangan kerja mesti diciptakan, 2,2 juta rakyat miskin mesti dientaskan," pungkasnya. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads