Mahathir yang kini berusia 92 tahun berupaya melengserkan mantan anak didiknya, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, dalam pemilihan umum (pemilu) yang digelar Rabu (9/5) pekan depan. Mahathir pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia terlama, yakni dari tahun 1981-2003.
Kampanye untuk pemilu Malaysia mulai digelar sejak akhir pekan kemarin. Di sela-sela kampanye, seperti dilansir AFP, Kamis (3/5/2018), Mahathir mengklaim ada upaya sabotase terhadap pesawat yang disewanya untuk mencegahnya terbang ke Pulau Langkawi untuk secara resmi mendaftarkan pencalonannya dalam pemilu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia dan perusahaan charter pesawat menyatakan ada gangguan teknis pada pesawat yang hendak ditumpangi Mahathir. Mereka dengan tegas menyangkal tuduhan adanya upaya sabotase.
Dalam pernyataan terpisah, Kepolisian Kuala Lumpur menyatakan telah menerima laporan yang menuding Mahathir telah menyebarkan berita palsu. Laporan itu didasarkan pada Undang-undang (UU) Antiberita Palsu atau hoax yang baru diberlakukan di Malaysia.
"Kami telah memulai penyelidikan (terhadap Mahathir) di bawah undang-undang baru anti berita palsu," sebut Kepala Kepolisian Kuala Lumpur, Mazlan Lazim, kepada AFP. "Kami akan melakukan proses penyelidikan seperti biasa," imbuhnya.
Di bawah UU Antiberita Palsu, para pelanggar bisa terancam hukuman maksimum 6 tahun penjara atau hukuman denda hingga 500 ribu ringgit (Rp 1,7 miliar). Para pengkritik menyebut undang-undang itu bertujuan membungkam perbedaan pendapat dan menghalangi kebebasan berbicara di Malaysia menjelang pemilu pada 9 Mei mendatang.
Pekan ini, seorang warga negara Denmark menjadi orang pertama yang diadili dan dipenjara di bawah UU Antiberita Palsu. Warga Denmark ini diadili setelah menuding polisi Malaysia lamban menangani kasus penembakan profesor Palestina, Faid al-Batsh, di Kuala Lumpur. Warga Denmark keturunan Yaman bernama Salah Salem Saleh Sulaiman (46) ini dijatuhi hukuman penjara selama satu minggu dan denda 10 ribu ringgit (Rp 35 juta).
(nvc/nkn)