Ketua Majelis Syuro PKS Ungkap Minta Fahri Mundur dari Pimpinan DPR

Ketua Majelis Syuro PKS Ungkap Minta Fahri Mundur dari Pimpinan DPR

Samsudhuha Wildansyah - detikNews
Rabu, 02 Mei 2018 22:14 WIB
Salim Segaf di Polda Metro Jaya (Foto: dok. PKS)
Jakarta - Ketua Majelis Syuro DPP PKS Salim Segaf Al-Jufri memberikan kesaksian soal laporan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah atas Presiden PKS Sohibul Iman. Salim menegaskan pernyataan Sohibul benar dan tidak memfitnah seperti yang ditudingkan Fahri.

"Tadi ada 15 pertanyaan. Jadi intinya apa yang disampaikan Presiden PKS itu benar, tidak ada fitnah, jadi nggak ada fitnah, tidak ada masalah pencemaran nama baik," kata Salim kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (2/5/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salim mengaku memberikan klarifikasi kepada polisi terkait kronologi pemecatan Fahri dari PKS. Sebelumnya, Salim meminta Fahri mundur dari jabatan Wakil Ketua DPR.

"Jadi peristiwa itu berkaitan dengan Saudara Fahri Hamzah, saya minta mundur dari Wakil DPR RI. Beliau siap itu akhir Oktober-lah, pasnya 23 Oktober, tapi dengan catatan dia minta waktu satu bulan setengah untuk ya dalam menghibahkan beberapa titik sebagai Wakil DPR, ada tugas-tugas di Papua, di berbagai tempat. Dia (Fahri) minta mundurnya 15 Desember, saya iyakan saja," katanya.

Namun kemudian Fahri tidak juga mundur pada pertengahan Desember itu. "Ketika pertengahan Desember dia tak siap untuk mundur, jadi pertama dia mengatakan siap (mundur), tapi di pertengahan Desember dia mengatakan tidak siap. Dia tidak mau mundur. Jadi bahasa ini kira-kira apa? Itulah yang diungkapkan Presiden PKS. Itu saya katakan benar itu," paparnya.



Salim berharap keterangannya itu membantu proses penyidikan polisi. "Saya sudah klarifikasi, sudah jelaskan, insyaallah semua sudah terang. Jadi mudah-mudahan, dengan kehadiran saya hari ini, mudah-mudahan semua sudah selesai," tambahnya.

Lebih jauh Salim mengomentari soal permintaan Fahri untuk tidak melibatkan dirinya dalam kasus tersebut. Menurutnya, Fahri justru salah karena pemecatan Fahri dari PKS itu berkaitan erat dengan dirinya.

"Saya pikir keliru, karena kan yang melaporkan Fahri. ketika Fahri melaporkan Presiden PKS, ya pasti kaitannya dengan saya juga, kaitannya dengan Ketua Majelis Syuro, itu pasti itu. Jadi sebenarnya asal-muasalnya ya dari laporan Saudara Fahri. Kalau dia nggak melaporkan, ya nggak ada ke saya, (karena) kalau presiden partai ujung-ujungnya ya saya juga pasti (Majelis Syuro). Itu jadi bukan presiden partai melebar-lebar, tidak," paparnya. (mei/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads