Soal Wacana Pansus TKA, PAN: Orang Kita Butuh Kerja

Soal Wacana Pansus TKA, PAN: Orang Kita Butuh Kerja

Parastiti Kharisma Putri - detikNews
Rabu, 02 Mei 2018 17:36 WIB
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Rachman Haryanto/detikcom)
Jakarta - Partai Amanat Nasional (PAN) tengah mendalami usulan Pansus Tenaga Kerja Asing (TKA). Namun Ketua Umum PAN Zulkfili Hasan enggan menanggapi hal itu.

Zulkifli menyerahkan kepada Fraksi PAN di DPR terkait keputusan apakah akan bergabung di Pansus TKA atau tidak.

"Nanti saya serahkan (ke) Fraksi-lah di DPR ya, gimana bagusnya menurut fraksi saya di DPR," kata Zulkifli di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (2/5/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Meski begitu, ia menyayangkan jika tenaga kerja asing diperbolehkan masuk ke Indonesia. Seharusnya, dikatakan Zulkifli, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutamakan masyarakat Indonesia yang selama ini masih kekurangan lapangan pekerjaan.

"Kalau kita ini (masyarakat Indonesia) butuh kerja, kenapa orang kita sampai ke sana (ke luar negeri), jadi kuli ke Malaysia, ke mana itu, karena kita kurang lapangan pekerjaan," tuturnya.



Zulkifli menegaskan soal tenaga kerja tidak bisa ada tawar-menawar. Terkecuali, ada pekerjaan yang tidak bisa dilakukan oleh tenaga kerja di Indonesia.

"Jadi saya sekali lagi, soal tenaga kerja nggak bisa ditawar. Harus yang bisa dikerjakan oleh kita, (dilakukan oleh) kita (tenaga kerja Indonesia). Kecuali yang kita nggak bisa. Kalau kita nggak bisa ya itulah, kita datangkan dari luar. Kan begitu," tutupnya.

Seperti diketahui, saat ini Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon sedang menggalang tanda tangan dari anggota DPR untuk menyetujui usulan dibentuknya Pansus TKA. Hingga saat ini, sudah tercatat enam anggota DPR yang telah menandatangani usulan tersebut, termasuk Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini. (yas/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads