Seperti dilansir AFP, Rabu (2/5/2018), sekelompok pemuda yang memakai pakaian dengan penutup kepala melakukan aksi pembakaran terhadap sebuah restoran McDonald's dan sejumlah kendaraan di Paris. Mereka memakai jaket hitam dan penutup wajah.
Para pemuda ini mencoba bergabung dan melebur dengan unjuk rasa memperjuangkan hak para pekerja yang dipimpin serikat pekerja Prancis. Dalam aksinya, para pemuda bermasker ini meneriakkan slogan 'Bangkit, Paris' dan 'Semua orang benci polisi'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka membakar restoran McDonald's di dekat stasiun Austerlitz dan membakar kendaraan-kendaraan di salah satu diler mobil setempat.
Dalam keterangan terpisah, Menteri Dalam Negeri Prancis Gerard Collomb, berjanji akan meningkatkan pengerahan personel kepolisian dalam unjuk rasa Hari Buruh tahun depan. Janji ini diucapkannya setelah pemerintah dituding kecolongan oleh keberadaan 1.200 pembuat onar dalam unjuk rasa.
"Untuk unjuk rasa selanjutnya, akan ada lebih banyak pasukan keamanan, kali ini dengan niat memisahkan demonstran sepenuhnya dari orang-orang yang datang untuk menghancurkan banyak hal," tegas Collomb kepada televisi France 2.
Sementara itu, di sela-sela kunjungan ke Sydney, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengecam keras kerusuhan yang terjadi.
"1 Mei adalah Hari Buruh, bukan harinya para kelompok pembuat onar," tegas Macron. "Saya hanya bisa mengecam apa yang telah terjadi, dengan ketegasan," imbuhnya.
(nvc/nkn)











































