"Itu yang saya bilang harus adil melihat persoalan, bagaimana bisa ada peristiwa yang masih misterius, ini peristiwa apa sebetulnya? Tiba-tiba ada orang dibagiin kupon, lalu orang itu datang berduyun-duyun dalam jumlah yang sangat besar, desak-desakan, tidak ada pengaturan lalu ada yang meninggal," ujar Fahri kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (2/5/2018).
Menurut Fahri, kematian bocah itu merupakan peristiwa pidana. Ia juga mempertanyakan penanggung jawab dalam kegiatan bagi-bagi sembako itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fahri kemudian menyinggung soal persekusi terhadap Susi Ferawati dan anaknya saat kegiatan di car free day Bundaran HI pada Minggu (29/4) lalu. Menurutnya, insiden kematian bocah merupakan persoalan lebih serius daripada persekusi.
"Ini (kasus kematian 2 bocah) lebih berat dong, kita ini kadang-kadang aneh berpikirnya, orang dipersekusi pakai uang kita ribut satu dunia, orang yang dipersekusi pakai parang, tombak, anak panah kita diem aja gitu, harus adillah dari awal fikiran kita," tuturnya.
Menurut Fahri, polisi harus mengusut tuntas kematian bocah itu. Polisi juga diminta menyelidiki tujuan dari kegiatan pembagian sembako tersebut.
"Karena itu pengusutannya harus tuntas, ini siapa ini, acara apa gitu," tandasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini