Begini Kondisi Bocah Dihukum Mandi Oli Bekas di Sleman

Begini Kondisi Bocah Dihukum Mandi Oli Bekas di Sleman

Ristu Hanafi - detikNews
Selasa, 01 Mei 2018 11:01 WIB
Foto: Ristu Hanafi/detikcom
Sleman - Bocah laki-laki yang dihukum mandi oli bekas karena dituduh mencuri onderdil motor hari ini mendatangi Mapolres Sleman. Didampingi wali anak dan perwakilan karang taruna, bocah itu datang untuk dimintai keterangan petugas Unit Perlindungan Perempuan dan Anak. Seperti apa kondisi bocah tersebut saat ini?

Pengamatan detikcom, raut wajah bocah pelajar kelas 2 SMP ini terlihat polos seperti anak-anak seusianya. Memakai kemeja dan celana panjang, dia datang bersama walinya, Sunardi (40) yang tak lain merupakan paman bocah tersebut, dan dua orang perwakilan Karang Taruna Banyeman.

"Ya seperti ini kondisi anaknya, secara umum baik-baik saja setelah disuruh siram oli ke kepala dan badannya," kata Sunardi, Selasa (1/5/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari sisi kesehatannya setelah mandi oli, Sunardi mengaku keponakannya tidak mengeluh sakit. Semalam tim dari Polres Sleman telah melakukan pemeriksaan awal terhadap kondisi kesehatan sang bocah.

"Tidak mengeluh sakit, kulitnya normal, tapi tidak tahu kalau dalam tubuhnya," jelasnya.

Sunardi mengaku peristiwa mandi oli terjadi pada Kamis (26/4) siang. Saat itu sang bocah pergi dari rumahnya di Dusun Banyeman, Desa Bangunkerto menuju bengkel motor milik Arif Alfian (37) di Dusun Sangurejo, Desa Wonokerto, Kecamatan Turi. Saat itu dia naik motor bersama temannya untuk servis rantai motor.

"Saya sempat kaget dan terkejut, dia dibilang mencuri dan disuruh mandi oli oleh pemilik bengkel," ungkap Sunardi.
sleman

Menurutnya, baru pertama ini keponakannya itu mengambil barang milik orang lain. Dalam kesehariannya, keponakannya itu tidak nakal.

"Pagi-siang sekolah, terus pulang, ya main sama temannya pas waktu luang. Dan malam ngaji di pondok. Jadi saya tidak menyangka seperti ini," ujarnya.

Sunardi menjadi wali anak sejak 3 tahun lalu. Kedua orang tua keponakannya itu meninggal dunia pada 2015. Bapaknya lebih dulu meninggal setelah terjatuh dari pohon. Lalu ibunya menyusul meninggal kurang dari 100 hari karena penyakit kanker. Bocah itu anak tunggal, alias tidak memiliki kakak atau adik. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads