"Tidak ada intimidasi. Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya mengeluarkan izin dengan maksud baik. Karena proposalnya ini terlihat sangat kredibel. Proposalnya mencantumkan akan memecahkan rekor untuk menari karena berkaitan dengan hari tari internasional. Diharapkan ini bisa mengangkat pariwisata," kata Sandiaga di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (30/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya ada usulan pasar murah. Tapi kita sudah sampaikan area Monas itu tidak boleh digunakan untuk transaksi. Dan akhirnya mereka mengajukan (permohonan izin pembagian) sembako," jelasnya.
Sandiaga menyebut Monas dikunjungi 350 ribu warga yang ingin mendapatkan sembako. Hal tersebut mengakibatkan kemacetan yang sangat parah.
"Pada akhirnya Monas dikunjungi lebih dari 350 ribu orang. Tentunya, karena tidak ada koordinasi, akhirnya macet luar biasa dan keadaan lingkaran A1 ini sangat berbahaya karena lalu lintas sama sekali tidak bergerak," tegasnya.
Sandiaga masih memeriksa indikasi adanya politikus yang mensponsori acara tersebut. Dia ingin segera berkoordinasi dengan pihak terkait.
"Jadi tadi juga saya mendapatkan laporan. Dari kuponnya tidak terlihat ada nama. Tapi tentunya kita harus pastikan dulu dan kita tunggu laporan lengkap dari badan maupun dari aparat yang berwenang," katanya. (fdu/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini