Ini Kata Ayah Soal Bocah yang Diduga Ditelantarkan di Ponorogo

Ini Kata Ayah Soal Bocah yang Diduga Ditelantarkan di Ponorogo

Charolin Pebrianti - detikNews
Senin, 30 Apr 2018 18:30 WIB
Polisi saat menemui orang tua Yoga, bocah yang diduga ditelantarkan orang tuanya di Ponorogo. (Foto: Charolin Pebrianti)
Ponorogo - Suroso (65) terkejut ketika mendapati putranya pulang ke rumah dengan diantar anggota kepolisian. Belakangan ia baru tahu jika kisah putranya sempat menjadi viral karena ditemukan di pinggir jalan dengan keadaan penuh luka.

Ketika ditanya terkait dugaan penelantaran terhadap putranya yang bernama Yoga Dirgantara (8) tersebut, Suroso pun membantah.

"Saya tidak pernah menganiaya anak saya apalagi memukul sampai luka, itu tidak benar," tutur Suroso setelah dikonfirmasi detikcom, Senin (30/4/2018).

Klarifikasi yang sama juga disampaikan Suroso ketika ditemui anggota Polsek Kota yang mengantar Yoga. Terkait luka di kakinya, Suroso juga menegaskan itu adalah luka karena jatuh dari sepeda, bukan dipukuli.

"Anak itu pintar sebenarnya karena kurang kasih sayang dan kurang terdidik akhirnya cerita macam-macam, padahal saya tidak pernah mukul Yoga," paparnya.


Suroso mengungkapkan Yoga adalah anak korban perceraian sehingga kurang mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari kedua orang tuanya. Ibu kandung Yoga berada di Manado bersama dua anaknya yang lain, sedangkan Suroso menghidupi dua anak lainnya, Yoga dan kakaknya, di Ponorogo.

"Saya single parent dan sibuk kerja, jadi tidak tahu setiap tingkah laku anak saya. Setiap kali pulang kerja, saya selalu mencari keberadaan Yoga bahkan sampai ke Alun-Alun sana," terangnya.

Sedangkan kakak Yoga cenderung cuek pada sang adik. "Kakaknya itu kalau main ya main sendiri. Adiknya tidak pernah diperhatikan," ujar Suroso.

Suroso menambahkan, sehari-hari ia tetap memperhatikan kebutuhan kedua buah hatinya, termasuk memasak untuk mereka. "Kalau pagi saya siapkan sarapan, seragam, Yoga pun berangkat sekolah. Tapi kalau pas anaknya pulang kan saya kerja, sehingga tidak bisa mengontrol keadaannya gimana.

Di sisi lain, di hadapan sang ayah, Yoga cenderung pendiam. "Yoga ini sering pulang larut malam. Kalau saya tanyai gitu, saya marahi, ya diam saja enggak pernah membantah," imbuhnya.

Suroso mengaku dirinya tidak pernah meminta bantuan saudaranya untuk mengasuh buah hatinya. "Saya tidak pernah meminta bantuan saudara, kan saudara punya kesibukan sendiri. Jadi saya harus mengurus anak saya," paparnya.


Namun Suroso mengakui jika dirinya merasa bersalah kepada si anak karena kurang perhatian kepadanya. Akibatnya si anak lebih memilih pergi bermain di luar rumah hingga malam hari. "Saya sebagai orang tua salah karena tidak memperhatikan anak saya, tapi itu semua karena saya sibuk kerja," pungkasnya.

Sementara itu, adik kandung Suroso, Reni mengatakan Yoga memang cenderung sulit diatur meski seringkali dimarahi jika pulang malam, Yoga tetap saja keluar rumah dan bermain hingga larut malam.

"Malah bapaknya saking jengkelnya sudah masa bodoh dengan sifat Yoga," tukas Reni. (lll/lll)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.