"Bangunannya terbuat dari batu bata kuno yang ukurannya jauh lebih besar dari bata modern. Ukurannya bervariasi di beberapa bagian, ada yang 30 cm, 20 cm bahkan ada yang 60 x 30 cm di dasar," kata Ketua Kelompok Cagar Budaya Pasuruan, Bastian Andi Aveno di lokasi, Senin (30/4/2018).
Bastian dan kelompoknya yang mewakili Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Pasuruan sudah menguras air yang menggenangi lokasi kolam kuno. Tim juga sudah memeriksa sejumlah batu bata dan menemukan benda-benda kuno seperti pecahan gerabah dan koin.
"Dari pengamatan awal, kami yakin ini peninggalan Kerajaan Majapahit. Tapi untuk memastikannya akan ada tim dari (Balai Pelestarian Cagar Budaya) Trowulan yang datang," tandasnya.
Bastian berharap lokasi tersebut bisa menjadi kawasan cagar budaya. Sehingga bangunan yang diperkirakan memiliki luas 33 x 15 meter itu serta benda-benda yang sudah ditemukan bisa dirawat dengan baik.
![]() |
"Kami kira layak jadi cagar budaya," pungkasnya.
Lokasi penemuan bangunan kuno memiliki sumber air. Selama ini warga menggunakan air dari itu untuk irigasi. Ada juga warga yang mandi di lokasi tersebut.
Awalnya warga menganggap hanya kolam tua biasa. Namun setelah dilakukan pengurasan, struktur bangunan kuno semakin terlihat jelas. Namun sebagian besar bangunan masih tertutup tanah.
Lokasi bangunan kuno berada di bawah pepohonan gayam tua yang diperkirakan berusia ratusan tahun. Lokasi pepohonan berada di tengah persawahan.
Tonton juga video tentang "Heboh Penemuan Bangunan Kuno diPasuruan,BPCB Cek Lokasi"
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini