PSI menilai tindakan yang diduga dilakukan oleh kelompok orang yang memakai kaus #2019GantiPresiden itu tidak bisa dibenarkan. PSI berpendapat apa pun pilihan politik setiap warga negara harus dihargai, tak boleh diintimidasi.
"Apa pun pilihan politiknya itu harus diapresiasi, jangan sampai terjadi tindakan intimidasi karena pilihan politik seseorang, apalagi terhadap seorang ibu dan anak," ucap juru bicara PSI Dini Purwono di Mapolda Metro, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (30/4).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Video 20Detik: Simpatisan Prabowo Bagi-bagi Topi #2019GantiPresiden di CFD
"Jangan sampai ini jadi budaya kalau ini biarkan ini akan menjadi preseden yang akan ditiru ke depannya. Kemudian akan terjadi efek bola salju dan akhirnya kita tahu sendiri seperti apa akibatnya," papar Dini.
Dini sendiri tak mau berasumsi soal ada-tidaknya aktor di balik kejadian intimidasi itu. Namun dia meminta semua pihak sama-sama berkomitmen menjaga CFD agar tak diselipi kegiatan politik.
"Sebetulnya kalau kesepakatan bersama CFD tidak boleh, seperti rumah ibadah tidak boleh dipolitisasi, kegiatan CFD. Ya harusnya berlaku secara umum lah kepada seluruhnya supaya adil," imbuh dia.
Laporan PSI ini belum diterima oleh pihak kepolisian. PSI diminta menghadirkan ibu yang disebut sebagai korban yang diduga diintimidasi oleh kelompok tertentu pada CFD kemarin.
"Iya masih ada berkas kurang. Tapi mungkin bisa siang ini karena dari pihak kepolisian cuma mau memeriksa memberikan pertanyaan ke ibu bersangkutan. Tapi saya kan izin dulu kepada ibunya," ucap Dini.
Video 20Detik: Ada Intimidasi di Car Free Day, Sandi: Saya Lihat Dulu Deh
Selain Dini, tampak Ketua DPP PSI Isyana Bagoes Oka dan Tsamara Amany. Mereka membawa sejumlah barang bukti berupa video viral dalam laporan ini. (knv/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini