"Saya kira masyarakat harusnya arif ya dan cukup dewasa," ujar Tjahjo, usai menghadiri acara Musrenbangnas 2018, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Senin (30/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan dibangun pada sebuah proses yang tidak mendidik apalagi dibangun pada sebuah proses yang memancing kekerasan. Saya kira masyarakat cukup dewasa dan masyarakat tidak terpancing," tutur Tjahjo.
Ia pun meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk mengantisipasi hal-hal seperti itu terulang. Meski berpolitik merupakan bagian dari hak asasi manusia, namun Tjahjo menekankan ada tata aturan yang harus dipatuhi.
"Janganlah soal orang suka atau tidak suka atau punya pilihan. Nanti silakanlah, itu kan masih lama, tahap kampanye juga belum. Tahap pengumuman calon pun belum," ujarnya.
Tjahjo mengaku, pihaknya pun saat ini melalui jajaran di bawahnya terus melakukan sosialisasi terkait pendidikan politik yang baik. Tujuannya, agar masyarakat memahami bahwa ada tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam proses pemilihan umum ini.
"Bahwa ada tahap-tahap proses untuk kampanye, ada tahapan proses untuk melakukan pendidikan-pendidikan yang baik," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, ada video viral yang memperlihatkan warga berkaus #2019GantiPresiden dan yang memakai kaus #DiaSibukKerja di CFD. Salah satu kelompok kemudian terlihat mengacungkan uang ke kelompok lain. Uang juga diacungkan ke seorang ibu yang membawa anaknya yang masih bocah. (bag/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini