Setelah mendapat perawatan, warga Desa Sumberrejo, Kecamatan Randublatung, Blora, ini baru sadar jika kehilangan uang Rp 5 juta, handphone dan tas kecil. Rupanya, di depan petugas Polsek Babat, korban mengaku pulang merantau dari Kalimantan. Dia pun berkenalan dengan orang selama di perjalanan.
Kapolsek Babat, Kompol Agus Adi Wahono membenarkan apa yang dialami korban. Hendri pulang merantau Kalimantan dan hendak pulang ke Blora naik bus jurusan Surabaya-Semarang.
"Saat naik bus ini, korban tiba-tiba tidak sadarkan diri dan kemudian diantar orang yang dicurigai sebagai pelaku ke RS Muhammadiyah Babat karena kondisi sakit," kata kapolsek kepada wartawan, Senin (30/4/2018).
Namun, lanjut kapolsek, usai mengantar korban ke rumah sakit, orang yang dicurigai sebagai pelaku ini membawa dompet korban yang berisi uang tunai Rp 5 juta, handphone dan tas kecil.
"Saat itu, pelaku pamit ke petugas medis membawa semua barang untuk diberitahukan ke keluarga korban di desa," ungkapnya.
Tak ingin korban semakin parah akibat terkena gendam, polisi mencari keberadaan keluarga korban di Blora. Setelah diketahui kerabatnya, korban kemudian dijemput di RS Muhammadiyah Babat. Karena tak punya uang sepeserpun, Kapolsek Babat dan polisi yang kebetulan bertugas, Bripka Purnomo, pun membantu biaya pemulangan korban ke Blora. (fat/fat)