Ini Alasan KPU Ubah Debat Kedua Pilgub Jabar Jadi 14 Mei

Ini Alasan KPU Ubah Debat Kedua Pilgub Jabar Jadi 14 Mei

Mochamad Solehudin - detikNews
Senin, 30 Apr 2018 09:07 WIB
Foto: Ilustrasi Pilgub Jabar. (Andhika Akbarayansyah/detikcom)
Bandung - Jadwal acara debat Pilgub Jabar kedua yang rencananya digelar pada 11 Mei terpaksa diubah menjadi 14 Mei 2018 di Kampus Universitas Indonesia (UI), Depok. Apal alasan KPU mengubah tanggal acara?

"Awalnya sudah jauh-jauh hari tanggal 11 Mei dengan UI. Tapi ternyata tanggal 11 itu ada tes penerimaan mahasiswa baru," kata Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat saat dihubungi via telepon, Senin (30/4/2018).


KPU semula akan memindahkan arena debat ke lokasi lain. Namun pihak UI menginginkan debat kedua Pilgub Jabar tetap digelar di area kampusnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Akhirnya kita kompromikan dengan UI dan pihak TV akhirnya ketemu tanggal 14 Mei," ujar Yayat.

Untuk tema debat, Yayat mengaku masih belum memutuskan. Tema dan materi debat masih dalam pembahasan oleh tim perumus. "Tema masih sedang kita diskusikan. Nanti kita ngobrol dengan 18 orang tim perumus. Jadi tema belum kita tentukan," katanya.

Tapi Yayat berharap di debat kedua nanti semua pasangan calon (paslon) bisa memaparkan rencana programnya secara konkret. Bukan lagi memaparkan program yang hanya sekedar retorika tanpa jelas implementasinya.

"Harapannya debat kedua nanti, setiap paslon harus bisa mengkonkretkan mimpi-mimpi mereka seperti apa, lebih rasional. Masa punya mimpi ngomongnya mimpi terus, punya mimpi harus diterjemahkan kepada program yang bisa diukur," ucap Yayat.


Dengan begitu, Yayat melanjutkan, masyarakat bisa mengetahui keunggulan dan perbedaan program dari setiap paslon. Karena sejauh ini program dan rencana setiap pasangan calon masih terlalu general.

"Cara paslon nomor 1,2,3 dan 4 untuk menyejahterakan masyarakat Jabar caranya kan beda, nah harus keliatan bedanya. Agar masyarakat memilihnya enak. Kalau cara sama, ya sama aja bohong," tutur Yayat.

Tujuan digelarnya debat Pilgub Jabar untuk membantu masyarakat menentukan pilihan pada 27 Juni mendatang. Setiap program dan janji harus dipaparkan secara gamblang dan terukur sehingga masyarakat benar-benar bisa menentukan pilihannya secara tepat.

"Debat kandidat ini membantu masyarakat membedakan program dari paslon. Saya inginnya kalau perlu perbedaannya itu tajam," kata Yayat. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads