Masinton: Rini Harus Jelaskan Siapa Ari di Percakapan yang Viral

Masinton: Rini Harus Jelaskan Siapa Ari di Percakapan yang Viral

Herianto Batubara - detikNews
Sabtu, 28 Apr 2018 22:18 WIB
Foto: Masinton Pasaribu. (Tsarina Maharani/detikcom).
Jakarta - Rekaman percakapan Menteri BUMN Rini Soemarno dengan Direktur Utama PLN Sofyan Basir yang viral di media sosial menuai kontroversi. Politikus PDIP Masinton Pasaribu meminta Rini segera mengklarifikasi hal ini.

Masinton mengatakan, dalam rekaman percakapan itu ada disebut nama Ari. Anggota DPR Komisi III ini menegaskan, perlu diluruskan siapa Ari yang dimaksud. Rini dan Sofyan harus mengklarifikasi.

"Ada disebut nama Pak Ari dalam rekaman tersebut. Perlu dijelaskan siapa Pak Ari yang dimaksud apakah itu nama Ari Sumarno?," kata Masinton lewat pesan singkat kepada detikcom, Sabtu (28/4/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Masinton mengatakan, Rini dan Sofyan harus mengklarifikasi langsung ke publik. Keduanya juga harus membuka rekaman pembicaraan utuhnya seperti apa jika menyebut rekaman itu dipotong atau diedit.

Orosinalitas rekaman tersebut menurut Masinton juga perlu diuji Polri. Terlebih penting substansi yang dibahas dalam pembicaraan itu. Dia pun meminta Polri melakukan pengusutan.

"Konteksnya seperti apa? Karena ini menyangkut tentang proyek di PLN kan. Apakah itu ada memenuhi unsur mempengaruhi dalam bentuk iming-iming, atau janji atau hadiah," katanya.

"Jadi karena ini sudah beredar ke publik, aparat penegak hukum juga perlu itu menggali keterangan dan mendalaminya. Baik itu meminta penjelasan langsung dari Dirut PLN maupun Menteri BUMN Rini Soemarno," sambungnya.


Masinton menilai kasus ini bisa menimbulkan kegaduhan jika tidak ditangani dengan baik. Dia mengingatkan lagi soal kasus 'Papa Minta Saham' yang dulu heboh menyeret nama Setya Novanto.

"Perdengarkan rekaman utuhnya sehingga konteks pembicaraannya jelas dan publik tidak menduga-duga. Kalau memang ada bagi-bagi fee kan berarti ada pelanggaran hukum, penegak hukum bisa menindaklanjuti itu. Atau kalau memang benar dipotong (rekaman pembicaraan-red), silakan laporkan ke penegak hukum, kemudian sajikan yang utuhnya," tegasnya.

Sofyan Basir sendiri sudah mengklarifikasi hal ini. Dia menyebut rekaman percakapannya dengan Rini yang tersebar telah dipotong. Sofyan pun siap membawa kasus ini ke ranah hukum.




Menurut Sofyan, percakapan tersebut dilakukan pada akhir 2016. Dia pun mengaku sadar jika percakapan itu direkam. Percakapan itu menurutnya membahas investasi PLN dan Pertamina dengan perusahaan swasta di bidang penyediaan energi. Sofyan menilai potongan rekaman itu seakan-akan yang meminta saham adalah dia pribadi.

Sementara itu, Rini belum memberikan klarifikasi langsung. Meski demikian Kementerian BUMN sudah memberi keterangan. Mereka menyebut rekaman itu sengaja diedit untuk menyesatkan. (hri/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads