Bingung Merawat, Hewan Ternak Milik Korban Gempa Dijual Murah

Bingung Merawat, Hewan Ternak Milik Korban Gempa Dijual Murah

Uje Hartono - detikNews
Jumat, 27 Apr 2018 15:01 WIB
Foto: Uje Hartono/detikcom
Banjarnegara - Warga yang menjadi korban gempa di Kecamatan Kalibening Banjarnegara sampai saat ini masih tinggal di tenda-tenda pengungsian. Rumah belum bisa ditempati karena rusak.

Warga yang sebagian besar memelihara hewan ternak seperti kambing itu kesulitan memelihara. Mereka terpaksa menjual murah hewan ternaknya karena bingung untuk memberi makan setiap harinya. Sebagian besar warga di Kalibening memiliki hewan ternak untuk tabungan jika ada kebutuhan mendesak.

Seperti yang disampaikan Hermawan (38) warga Desa Kertosari, Kecamatan Kalibening. Ia mengaku terpaksa menjual tiga ekor kambing miliknya dengan harga murah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tiga kambing milik saya jual dua hari setelah terjadi gempa. Tiga ekor kambing hanya laku Rp 1,5 juta," tuturnya saat ditemui di pengungsian, Jumat (27/4/2018).
Pengungsi tinggal di tenda-tendaPengungsi tinggal di tenda-tenda Foto: Uje Hartono/detikcom

Meski dijual murah, ia mengaku tidak punya pilihan lain. Selain bingung mencari rumput, karena hewan miliknya ditinggal di kandang dekat rumah. Sementara itu, keluarga tinggal di tempat lain.

Ia masih takut ke rumah saat memberi makan kambing. Belum lagi di daerah tempat tinggalnya tidak ada yang menjaga sehingga rawan pencurian atau hilang.

"Rumah saya roboh, tetapi kandang kambingnya masih ada. Tetapi, pas memberi makan saya masih takut karena kadang masih terjadi gempa susulan," ujarnya.

Warga lain, Ikhwan menuturkan jika di daerah Kalibening sebagian besar memiliki hewan ternak. Hewan ini biasanya digunakan jika mendesak, misalnya saat anak akan masuk sekolah.

"Di sini orang kalau punya uang dibelikan hewan ternak. Kalau punya uang banyak biasanya dibelikan sapi, jika sedikit ya kambing," terangnya.

Dikatakan, warga menjual hewan ternaknya di Pasar Kalibening. Ikhwan mencontohkan, jika satu ekor sapi laku Rp 15 juta/ekor tapia ada yang hanya menjual Rp 10 juta.

"Ini namanya bukan dijual murah tetapi ganti harga. Karena mereka bingung merawatnya bagaimana," ungkapnya. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads