Jangan Salah, Tunanetra Ini Ternyata Atlet Lari dan Judo Lho

Jangan Salah, Tunanetra Ini Ternyata Atlet Lari dan Judo Lho

Zaenal Effendi - detikNews
Jumat, 27 Apr 2018 09:34 WIB
Foto: Zaenal Effendi
Surabaya - Sekilas pria ini terlihat seperti penyandang tunanetra pada umumnya. Tetapi ternyata ia memiliki banyak prestasi sebagai atlet lari dan judo. Belum lagi ia juga mahir bermain gitar.

Untuk lari, pria bernama Prayogi Gautama ini merupakan peraih medali emas selama tiga tahun berturut turut (2013, 2014 dan 2015) di ajang Kejurda Jatim.

"Dua tahun lalu (2016) mewakili Jatim untuk Peparnas (Pekan Para Olimpic Nasional) di Jawa Barat. Tapi saat itu saya kurang beruntung tidak bisa menyumbang medali untuk Jatim," katanya pada detikcom di Mal Perizinan di Gedung Siola Surabaya, Jumat (27/4/2018).

Sedangkan untuk judo, pria yang akrab disapa Yogi itu telah beberapa kali mengikuti seleksi untuk kompetisi internasional. "Kalau Judo masih belum ada prestasi. Tetapi bulan Maret 2018 sempat ikuti seleksi untuk Para Games serta akan seleksi sebagai atlet pelapis untuk Para ASEAN Games pada September mendatang," ungkapnya.

Awalnya Yogi sempat mengaku putus asa dengan kondisi fisiknya, terutama saat pertama kali dinyatakan mengalami kebutaan di usia 20 tahun.

"Terang saat itu saya putus asa dan sempat bertanya pada diri sendiri, Apakah bisa mempunyai masa depan?" ujarnya.

Yogi bangkit setelah bertemu sesama tunanetra yang tergabung dalam Pertuni (Persatuan Tuna Netra Indonesia) Jawa Timur. Pria berusia 35 tahun itu mendapat pelatihan memijat selama 3 tahun.

"Setelah lulus saya nikah kemudian buka praktek di rumah serta masuk dalam binaan Dinsos Kota Surabaya yang menyediakan tempat pijat di Bungkul serta sekarang yang baru di Siola," kata Yogi.

Dengan ketekunan serta kemauan keras, saat ini bapak satu anak itu sudah bisa hidup mandiri hanya dari memijat.

"Alhamdulillah kalau sebulan bisa Rp 3 jutaan, yang penting sekarang bisa atur waktu serta jaga kesehatan dan bersyukur selalu," lanjutnya.

Yogi pun berpesan kepada para difabel lainnya untuk tidak berputus asa dengan keadaan mereka. "Kalau kita mau usaha pasti ada jalan, jangan pernah menyerah dengan keadaan. Kekurangan bukan hambatan untuk berguna bagi orang lain," pesannya. (ze/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.