Hilman: Usai Tabrak Tiang, Novanto Kayak Tidur dan Mulutnya Mangap

Hilman: Usai Tabrak Tiang, Novanto Kayak Tidur dan Mulutnya Mangap

Faiq Hidayat - detikNews
Kamis, 26 Apr 2018 23:25 WIB
Setya Novanto yang disebut seperti orang tertidur setelah insiden tabrakan tiang. (Haris Fadhil/detikcom)
Jakarta - Mantan wartawan Hilman Mattauch menyebutkan kondisi Setya Novanto mirip orang tertidur setelah menabrak tiang penerangan. Tabrakan itu terjadi ketika Hilman menyetir mobil menuju kantor Metro TV.

"Saya lihat sepintas Novanto orang seperti tertidur dan mulut mangap dikit," ucap Hilman dalam sidang lanjutan terdakwa Fredrich Yunadi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Kamis (26/4/2018).


Namun Hilman mengaku tidak melihat jelas luka yang dialami Novanto. Hilman mengaku tidak terlalu fokus pada luka Novanto karena dimarahi ajudan Novanto, AKP Reza Pahlevi, yang juga berada di dalam mobil tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak perhatikan Novanto karena dimaki-maki Reza," tutur dia.

Kecelakaan itu terjadi pada 16 November 2017 di saat Novanto tengah dicari KPK. Hilman, yang mengaku mendapat tugas dari Metro TV, mencari Novanto untuk keperluan wawancara menemui Novanto di DPR.


Kemudian dalam perjalanan itu, menurut Hilman, Novanto sempat meminta agar wawancara di Metro TV tak terlalu lama. Novanto disebut ingin menuju Hotel Mandarin untuk bertemu dengan pengurus DPD I Golkar.

"Dalam perjalanan, bilang, 'Man, lama nggak di Metro TV? Mau ke KPK nih.' Saya bilang, 'Nggak kok, cuma sebentar saja,'" kata Hilman.

Dalam perkara ini, Fredrich didakwa merintangi penyidikan KPK atas Setya Novanto dalam kasus dugaan korupsi e-KTP. Fredrich, bekas pengacara Novanto, didakwa bekerja sama dengan dokter Bimanesh Sutarjo melakukan rekayasa agar Novanto dirawat inap di RS Medika Permata Hijau untuk menghindari pemeriksaan penyidik KPK. (fai/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads