KPK Ingatkan 'Ranjau' yang Buat Kepala Daerah Jadi Tersangka

KPK Ingatkan 'Ranjau' yang Buat Kepala Daerah Jadi Tersangka

Haris Fadhil - detikNews
Kamis, 26 Apr 2018 14:27 WIB
Foto: Pembekalan Antikorupsi dan Deklarasi LHKPN Pasangan Calon Kepala Daerah se-Aceh (istimewa)
Jakarta - Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengingatkan soal 'ranjau' yang bisa membuat kepala daerah menjadi tersangka korupsi. Ia meminta para kepala daerah berhati-hati dalam melaksanakan tugas.

"Checks and balances kita harap jalan, KPK menyarankan agar pilkada bisa dilaksanakan dengan gembira. Namun ingat, akan ada ranjau-ranjau yang memungkinkan Anda sekalian bertemu KPK," kata Saut dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Kamis (26/4/2018).

Hal itu disampaikan Saut dalam acara Pembukaan Pembekalan Antikorupsi dan Deklarasi LHKPN Pasangan Calon Kepala Daerah se-Aceh yang digelar di Aula Serbaguna Pemprov Aceh. Saut berharap para calon kepala daerah jika terpilih nantinya tidak melakukan korupsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KPK Ingatkan 'Ranjau' yang Buat Kepala Daerah Jadi TersangkaFoto: Pembekalan Antikorupsi dan Deklarasi LHKPN Pasangan Calon Kepala Daerah se-Aceh (istimewa)


"Ke depannya KPK akan ada Korwil yang akan memantau daerah-daerah termasuk juga Aceh, pintu-pintu yang rawan memicu korupsi. Para calon kepala daerah ini ke depannya akan menyusun APBD, kalau ada yang ngeyel-ngeyel dan tarik menarik segera lapor ke KPK," ujarnya.

Ia pun berharap pilkada di Aceh bisa berjalan dengan baik. Saut mengingatkan agar pilkada dilaksanakan dengan tetap menjaga integritas.

"KPK berharap agar bagaimana pilkada ini ke depan, rakyatnya datang dengan gembira, penyelenggara bekerja dengan profesional, dan calon pasangan memiliki integritas dan cerdas," ucap Saut.

Saut juga mengatakan penindakan selama ini sudah menekan angka korupsi. Namun, ia berharap penurunan angka korupsi bisa lebih baik lewat pencegahan.


"Kami di KPK merasakan perubahan sangat lambat, OTT nambah, case building nambah. Namun, KPK juga menekankan bagaimana agar pencegahan bisa menekan tindak korupsi," ungkapnya.

Sementara, wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menyatakan pihaknya mendorong pilkada yang bersih. Ia berharap tak ada hambatan dalam pelaksanaan pilkada.

"Tanggung jawab kita semua mewujudkan pilkada yang bersih, aman, dan lancar agar rakyat dapat memilih dengan bebas, dan aman dalam menentukan pemimpin yang berkualitas, tidak diwarnai kekerasan dan pelanggaran, tanpa hoax, penyelenggaraan yang profesional," ucap Nova.

Kemudian, Ketua KIP Aceh, Ridwan Hadi mengatakan suksesnya pelaksanaan pilkada bukan sekadar tanggung jawab penyelenggara pemilu. Ia berharap peserta pilkada, parpol dan masyarakat ikut mewujudkan pilkada yang bersih.

Turut hadir 21 kandidat yang mengikuti pilkada di sejumlah kabupaten/kota di Aceh. Penyelenggara serta pengawas pemilu di sejumlah kabupaten/kota se-Aceh juga hadir di kegiatan tersebut. (haf/hri)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads