"Kalau tender sudah hampir matang, mudah-mudahan PAK nututi (mengikuti, red)," kata Risma di Graha Sawunggaling Gedung Pemkot Surabaya, Kamis (26/4/20018).
Melalui tender, Risma memastikan proyek trem dapat dikerjakan sendiri. "Kalau tender kan keputusan itu di kita sendiri, tidak tergantung siapapun keputusan itu untuk yang trem," ungkapnya.
Ia juga memastikan bila sudah rampung, operasional trem yang akan menghubungkan kawasan jalur utara-selatan dan barat-timur itu akan diberikan pada PT KAI sebagai operator.
"Operasionalnya bekerjasama dengan KAI, operatornya KAI. Kalau pemkot harus bentuk UPTD jika terima uang. Kalau KAI bisa kerjasama operasional," jelas Risma.
Proyek trem yang diperkirakan menghabiskan anggaran Rp 3,8 miliar ini diharapkan bisa mengurangi kepadatan lalu lintas di Kota Surabaya, apalagi kelak akan disinergikan dengan transportasi massal lainnya.
"Setelah jadi akan kita sinergikan dengan bus. Sinerginya harus terintegrasi dengan transportasi lainnya, tidak bisa terpisah dan sekarang sudah kita siapkan," pungkasnya. (ze/lll)