Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bandara Abdulrachman Saleh, Suharno, menyatakan, masjid dibangun Dinas Perhubungan Pemprov Jatim yang juga pemegang kendali operasional Bandara Abdulrachman Saleh.
"Kami UPT adalah lembaga di bawahnya," kata Suharno saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (25/4/2018).
Saat detikcom datang hari ini, kaligrafi yang disebut mirip salib telah ditutup kain hitam. Bahannya transparan, sehingga dari dekat masih bisa terlihat nama Al-Robithoh.
Soal penutupan itu, Suharno menyebut pihaknya tengah menunggu peresmian. "Kan memang belum diresmikan. Nanti menunggu Dinas Perhubungan Jatim," ungkapnya.
Suharno tak menanggapi soal anggapan kaligrafi mirip salib. Ia mengaku tak memiliki kewenangan menanggapi.
Sorotan terhadap masjid berawal dari postingan Mustofa Nahrawardaya melalui akun @NetizenTofa, Minggu (22/4/2018). Dia menyebut ada simbol salib di bagian kaligrafi. Mustofa mengusulkan agar ada penggantian dari nama Al-Rabithoh ke Ar-Rabitha, karena tidak ada huruf vokal 'O' dalam bahasa Arab.
"Min @_TNIAU mohon kiranya agar logo mirip salib, dihilangkan.Tidak Pantas. Ini adalah Masjid di Kompleks Lanud Abdulrahman Saleh, Malang. Mumpung belum diresmikan, tks," kata Mustofa dalam cuitannya yang di-mention ke akun resmi TNI AU.
Akun TNI AU merespons, menyebutkan masjid tersebut bukan berada di Lanud Abdulrachman Saleh. Akun @NetizenTofa meminta maaf.
Saat dicek detikcom, masjid memang tak berada di Lanud Abdulrachman Saleh, tapi di kompleks Bandara Abdulrachman Saleh. Dari pintu masuk bandara, masjid tersebut terlihat di sisi kanan badan jalan. (trw/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini