Menurut warga, sumber air asin itu sudah lama ada, bahkan sebelum mereka lahir.
"Sejak zaman dahulu. Saya lahir sampai tua ini sudah asin rasanya air disini. Sejak nenek moyang mas," ungkap Rebi, salah satu warga yang sudah berusia 64 tahun, kepada detikcom, Rabu (25/4/2018).
Hal yang sama juga diutarakan Kepala Dusun Wangkuk, Sumadi. "Airnya memang asin sejak dulu saya belum lahir," jelasnya secara terpisah.
Diakui Rebi, warga pun penasaran dengan penyebab sumber air yang asin di dusun mereka. Sebab faktanya, lokasi tempat tinggal mereka sangat jauh dari laut.
"Penasaran sebenarnya kenapa apa kok rasanya air asin tidak seperti air pada umumnya. Padahal desa lain ndak asin," timpal warga lain dari RT 5, Simin (60).
Simin pun berharap rasa penasaran warga itu bisa terjawab. "Kalau saya ya penasaran apa penyebab rasanya asin airnya. Semoga nanti ada penelitian," lanjutnya.
Kendati demikian warga sepakat jika belum pernah ada penelitian yang dilakukan terhadap sumber air di dusun mereka. Padahal sumber-sumber air itu sudah lama ada.
Dari pantauan detikcom, sumur tradisional maupun sumur bor yang ada di kedua dusun sama-sama mengeluarkan air berasa asin, walaupun kedalamannya hanya berkisar 15-20 meter saja. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini