"Ya (menolak), karena amanah rakornas gitu, amanah rakornas minta Pak Prabowo sebagai capres, bukan cawapres," ujar Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (24/4/2018).
Dasco menilai pernyataan Jokowi yang membuka opsi duet bersama Prabowo dalam tayangan Mata Najwa bersifat normatif. Menurutnya, Jokowi saat itu hanya menanggapi pertanyaan dari Najwa Shihab sebagai pembawa acara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR ini menyebut Gerindra berpatokan pada hasil Rakornas. Dasco menegaskan Gerindra sudah memberi mandat kepada Prabowo sebagai capres pada 2019 dan mantan Danjen Kopassus itu telah menerimanya.
"Kami berpatokan amanah Rakornas minta Pak Prabowo maju untuk capres," ungkap anggota Komisi III DPR itu.
Sebelumnya, dalam perbincangan dengan Najwa Shihab di acara 'Mata Najwa', yang disiarkan Trans7, Senin (23/4), Jokowi menuturkan soal peluang dirinya berduet dengan Prabowo.
Berikut ini cuplikan wawancara Najwa Shihab dengan Jokowi:
Najwa Shihab: Pernah ada wacana untuk menggandeng Prabowo Subianto menjadi cawapres Anda, Pak Jokowi?
Jokowi: Dalam rangka kebaikan negara ke depan, kenapa tidak. Saya membuka semua opsi yang ada.
Najwa Shihab: Opsi itu datang dari Anda, Pak Jokowi, atau justru dari pihak Pak Prabowo?
Jokowi: Kalau ditanya datang dari mana, ya datang dari dua-duanya.
Najwa Shihab: Apakah masih terbuka opsi itu?
Jokowi: Semua opsi masih terbuka sekarang. Kenapa tidak?
Tonton juga video tentang pendapat partai NasDem mengenai koalisi Jokowi-Prabowo:
(elz/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini