Ketua DPR: Pansus Tenaga Kerja Asing Belum Urgen

Ketua DPR: Pansus Tenaga Kerja Asing Belum Urgen

Ibnu Haryanto - detikNews
Senin, 23 Apr 2018 22:54 WIB
Foto: dok. Bamsoet
Jakarta - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menilai wacana pembentukan pansus tenaga kerja asing (TKA) belum diperlukan. Sebab, dia merasa belum ada suatu yang membahayakan dari keberadaan TKA.

"Jadi memang, belum jadi urgensi. Terutama Golkar menganggap belum ada urgensinya bentuk pansus, karena kita juga belum lihat adanya hal-hal yang membahayakan," kata Bamsoet di Kepulauan Natuna, Senin (23/4/2018).


Menurutnya, DPR sedang mendalami Perpres Nomor 20 Tahun 2018 yang diteken Presiden Jokowi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena kita masih mendalami perpres yang dikeluarkan presiden, itu kan juga terbatas di bidang pendidikan, itu pun melalui kualifikasi tertentu," tambahnya.


Namun Bamsoet mengatakan yang harus dilakukan pemerintah adalah pengawasan terhadap tenaga kerja asing, khususnya dari China. Pengawasan dilakukan agar tidak terjadi permasalahan di kemudian hari.

"Tapi kita dorong pemerintah untuk melakukan pengawasan ketat terhadap masuknya TKA yang akan menimbulkan masalah di kemudian hari. Kedua, kita dorong pemerintah tingkatkan kewaspadaan dan pengawasan ketat TKA, terutama dari China," jelasnya.


Sebelumnya, wacana pembentukan pansus dilontarkan oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Fadli berpendapat penerbitan perpres tersebut salah arah dan tidak memihak tenaga kerja lokal. Dia menegaskan kebijakan Jokowi ini perlu dikoreksi. Komisi IX DPR selaku komisi terkait ketenagakerjaan menyatakan siap menindaklanjuti wacana itu.

"Jadi, bila perlu, nanti kita usulkan untuk dibentuk pansus mengenai tenaga kerja asing, agar lebih punya taring. Bahaya sekali jika pemerintahan ini berjalan tanpa kontrol memadai," kata Fadli lewat Twitter. (gbr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads