"Serangan udara Irak, yang dilakukan oleh sejumlah jet tempur F-16 di Suriah pada 19 April, menargetkan teroris IS (nama lain ISIS) yang memberikan bahaya pada Irak," ucap juru bicara Komando Operasi Gabungan (JOC), Jenderal Yahya Rasool, seperti dilansir AFP, Senin (23/4/2018).
"Sesuai informasi kami, serangan terjadi saat sedang digelar rapat pemimpin teroris dan berhasil mencapai tujuan dengan tewasnya 36 orang dari mereka," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pekan lalu, juru bicara militer Irak menuturkan sejumlah jet tempur F-16 milik Irak memasuki wilayah udara Suriah untuk melakukan serangan terhadap ISIS setelah berkoordinasi dengan rezim Presiden Bashar al-Assad.
Sebuah video yang dirilis Angkatan Udara Irak menunjukkan dua jet tempur F-16 milik Irak menghancurkan sebuah rumah di Suriah bagian timur.
Secara terpisah, koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi serangan udara oleh militer Irak di Suriah itu. AS menyebut serangan udara ditargetkan ke wilayah kota Hajin, Suriah bagian timur, yang berjarak 50 kilometer dari perbatasan Irak.
"Serangan udara ini membuktikan komitmen Irak untuk menghancurkan sisa-sisa IS yang terus mengancam rakyat kita," tegas Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi.
(nvc/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini