"Sedikitnya 230 unit rumah warga rusak akibat terjadinya gempa. Rumah-rumah ini tersebar di empat desa di Kecamatan Kalibening. Sehingga membutuhkan banyak bahan material seperti semen, baja ringan, atau seng," kata Budhi, di Kalibening, Senin (23/4/2018).
Menurutnya, untuk kebutuhan logistik korban gempa sudah tercukupi. Di antaranya dukungan dari Kementerian Sosial, BNPB, BPBD serta paket kebutuhan dasar pengungsi dari presiden Joko Widodo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, pihaknya mengerahkan tiga alat berat dan 7 dump truck untuk mempercepat proses pembersihan rumah rusak akibat gempa. Berdasarkan laporan dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Banjarnegara, kerugian akibat gempa ditaksir mencapai Rp 70 miliar.
"Kami tidak ingin warga terlalu lama di pengungsian, makanya kami akan segera melakukan upaya rekonstruksi rumah warga," tuturnya.
Nantinya, Budhi berencana selama menunggu pendirian rumah, warga tidak dibuatkan hunian sementara (Huntara). Melainkan akan diberi bantuan untuk menyewa rumah warga.
Menurutnya, jika dibuatkan Huntara justru membutuhkan biaya yang lebih banyak. Rencananya, untuk lokasi warga menyewa rumah di desa tetangga yang aman dari bencana gempa.
"Kami perkirakan butuh 6 bulan untuk pengerjaan rumah, sehingga biaya sewa dianggarkan untuk 6 bulan," jelasnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini